Model Pelatihan Kewirausahaan Berbasis Minat
Judul Buku | Model Pelatihan Kewirausahaan Berbasis Minat |
Pengarang | Emma Himayaturrohmah |
Penerbit | Litbangdiklat Press |
Tahun | 2020 |
Deskripsi | Setiap buku selalu punya kisahnya sendiri. Demikian pula dengan buku ini. Pada awalnya, buku ini merupakan diserta penulis pada saat menyelesaikan pendidikan doktoral di Program Studi Pendidikan Luar Sekolah pada Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Melihat pentingnya topik yang diangkat dalam buku itu, kemudian muncul gagasan untuk mengangkatnya dalam bentuk buku yang dapat diterbitkan secara luas. Maka jadilah buku yang kini berada di hadapan pembaca budiman. Pemilihan topik utama buku ini, yakni pengembangan model pelatihan kewirausahaan berbasis minat pada Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) Prapurnabakti di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dilakukan dengan sejumlah pertimbangan. Menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan yang digagas oleh pihak pemerintah dan diperuntukkan bagi pegawai pemerintah tergolong jarang. Terlebih, para peserta yang menjadi sasaran kegiatan ini terbiasa hidup dalam kultur priyayi (pegawai negeri) yang tidak mendukung tumbuh dan berkembangnya mental berwirausaha. Selain itu, secara keterampilan, mereka juga tidak terbiasa dengan dunia usaha yang lebih menekankan kemandirian dan kerja keras. Sementara, fenomena di lapangan menunjukkan bahwa peserta yang mengikuti program pelatihan kewirausahaan bagi PNSD prapurnabakti di iv lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini tidaklah serta merta mereka yang memiliki minat dan niat untuk terjun ke dunia usaha. Padahal, secara teoritik, seseorang yang akan terjun ke dunia usaha niscaya betul-betul memiliki minat yang kuat. Dengan kata lain, seseorang harus memahami minat pribadinya tentang usaha yang akan dilakukan, sehingga, usaha itu menyenangkan, produktif dan berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Terlepas dari hal demikian, adanya program pelatihan kewirausahaan bagi PNSD pra purnabakti di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini menjadi fenomena yang menarik untuk diteliti lebih jauh. Setelah puluhan tahun hidup nyaman dalam budaya birokrasi yang menekankan pada loyalitas, kini mereka diperkenalkan pada budaya wirausaha yang lebih menekankan kreativitas. Lompatan budaya semacam ini potensial menimbulkan ‘gagap budaya’ atas diri mereka. Karena itu penting dipikirkan satu desain atau model pelatihan kewirausahaan yang lebih memberikan rasa aman dengan mengakomodasi kecenderungan memilih bidang usaha sesuai minat mereka. Hal terpenting bagi mereka adalah bagaimana mengisi waktu purnabakti mereka secara produktif dan menyenangkan. Setelah memasuki masa purnabakti, mereka memiliki kegiatan yang tidak hanya make sense (bermakna), tetapi juga make money (menghasilkan uang). Disadari sepenuhnya bahwa buku ini masih sangat jauh dari sempurna, baik menyangkut substansi maupun metodologi. Masih banyak kelemahan dan kekurangan dalam penulisan buku ini, yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Namun demikian, dengan segala kerendahan hati, penulis berharap semoga buku ini bermanfaat, khususnya bagi mereka yang memerlukannyadan tertarik pada subyek yang menjadi tema pokok kajian ini. Naskah buku ini memang ditulis dalam keheningan, tetapi dunia akademis tidak pernah sendirian. Karena itu, pada ruang ini, dengan segala kerendahan hati, penulis haturkan penghargaan dan terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah berkenan membantu selama proses penelitian dan penulisan buku ini. Pertama, penulis sampaikan rasa terima kasih dan ta’zim yang amat dalam kepada Prof. Dr. Hj. Ihat Hatimah, v MA, Ph.D Prof. Dr. H. Mustofa Kamil dan Prof. Dr. H. Uyu Wahyudin, M.Pd. atas ketekunan, ketelitian, dan kesabarannya dalam membimbing, mengarahkan dan mengoreksi buku ini. Terima kasih tak terhingga, juga penulis sampaikan kepada seluruh civitas akademika UPI Bandung, yang telah mengantarkan penulis hingga mampu menyelesaikan tulisan ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada para narasumber dan responden penelitian ini, baik mereka yang diberi tahu maupun yang tidak diberi tahu bahwa dan dirinya dipilih oleh penulis sebagai sumber informasi, yang telah memberikan bantuan yang sangat berharga, yang tanpa mereka buku ini tidak akan terwujud seperti ini. Namun demikian, secara khusus penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Dr. H. Mohmamad Solihin, Bapak Dr. H. Bahtiar, Bapak H. Muhammad Imam Yunizar, Dr. Dede Mahmiluddin, H. Dede Purnama, MAP dan seluruh staf Bagian Kesdis BKD Provinsi Jawa Barat atas pelayanan dan keramahannya. Terima kasih pula untuk para narasumber kegiatan pelatihan kewirausahaan, seperti: Prof. Dr. H. Roni Kastaman, Prof. Dr. H. Asep Saeful Muhtadi, MA, Dr. KH Zainal Abidin, H, Ade Warya, Eri Sobari, Ir. Hermawan, Dr. Arif Anggara, Ir. Ujang Dinar, Dra. Jeni, serta tim lapangan BKD. Tidak lupa, penulis sampaikan terima kasih pula kepada banyak pihak yang telah memberikan waktu dan antusiasme mereka dalam membantu menyelesaikan buku ini: kawan-kawan sekelas di Program Studi Pendidikan Luar Sekolah SPS UPI, yang dengan caranya masing-masing telah membantu dan mengingatkan penulis untuk segera menyelesaikan buku ini, Kepala Balai Diklat Keagamaan Bandung, H. Aguslani, M.Ag kawankawan di Balai Diklat Kegamaan Bandung, terutama teman-teman yang tergabung dalam grup 5 centimeter: Muarifin, Firdos Mujahidin, Firman Nugraha, dan Sri Hendriani. Rasa hormat dan doa tulus penulis sampaikan kepada kedua orang tua, ayahanda Abu Bakar Basyuni Muta’arif (almarhum) dan ibunda Nunung Nursilah, Terima kasih yang istimewa untuk suami penulis, Dr. Agus Ahmad Safei, M. Ag, yang telah menjadi faktor pemungkin bagi datangnya begitu banyak rahmat, kesempatan dan keluasan yang diberikan Tuhan. Kepada vi anak-anak: Haidar Ainurrahman, Meidina Ainurrahmah, dan Ahmad Aulia Rahman, terima kasih telah menjadi guru sejati dan sumber inspirasi yang tidak ada habis-habisnya. Sampai tahap ini saja, penulis wajib bersyukur atas anugerah Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan kesempatan yang luar biasa besar dan menantang ini. Akhirul kalam, baik buruknya karya ini, biarlah sejarah saja yang akan menjadi hakimnya. Selengkapnya KLIK ==>> DISINI |