Adaptasi Layanan Bimbingan Kelompok New Normal: Membuka Mindset Siswa Melalui Aplikasi Google Meet, Canva dan Mind Map

Adaptasi Layanan Bimbingan Kelompok New Normal: Membuka Mindset Siswa Melalui Aplikasi Google Meet, Canva dan Mind Map

Adaptasi Layanan Bimbingan Kelompok New NormalMembuka Mindset Siswa Melalui Aplikasi Google Meet, Canva dan Mind Map

Oleh: Erni Maryani

Fenomena yang terjadi saat ini mengharuskan semua individu untuk selalu berpikir positif, tidak mudah putus asa, tetap berjuang, dan pantang menyerah di berbagai situasi. Hari demi hari jumlah masyarakat yang terpapar Covid 19 semakin meningkat. Pandemi Covid 19 adalah peristiwa tersebarnya virus corona jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2.  Virus ini dengan cepat menyebar ke seluruh penduduk dunia tidak terkecuali kepada penduduk Indonesia. Wabah Covid 19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Hubei, Tiongkok pada tanggal 1 Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020.

Tugas dan tanggung jawab Guru Bimbingan dan Konseling di lapangan tidaklah mudah, di dalam menghadapi kondisi dan situasi saat ini, di tuntut untuk menyesuaikan diri dalam memberikan layanan kepada seluruh siswa. Semua tuntutan dan paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi pada pengenalan potensi, kebutuhan, dan tugas perkembangan serta pemenuhan kebutuhan dan tugas-tugas perkembangan tersebut. Alih-alih memberikan pelayanan bagi peserta didik yang bermasalah, pemenuhan perkembangan optimal dan pencegahan terjadinya masalah merupakan fokus pelayanan. Atas dasar pemikiran tersebut maka pengenalan potensi individu merupakan kegiatan penting pada awal layanan bantuan. Bimbingan dan konseling saat ini tertuju pada mengenali kebutuhan peserta didik, orangtua, dan sekolah.

Bimbingan adalah salah satu komponen yang terintegral dari keseluruhan penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Bimbingan sangat diperlukan keberadaannya dalam mencapai tujuan pendidikan secara keseluruhan. Peran bimbingan juga dipertegas dalam PP No. 28 tahun 1998 tentang pendidikan menengah yang menegaskan bahwa bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka menentukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depannya. Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam membantu peserta didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan sebagaimana tercantum dalam Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik dan Kompetensi Dasar (SKKPD). Dalam upaya mendukung pencapaian tugas perkembangan tersebut, program bimbingan dan konseling dilaksanakan secara utuh dan kolaboratif dengan seluruh stakeholder sekolah.

Prayitno, dkk. (2003) mengemukakan bahwa bimbingan dan konseling adalah pelayanan dan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok. Hal tersebut bertujuan agar peserta didik mandiri dan berkembang secara optimal dalam bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan karier. Bimbingan tersebut dapat dilakukan melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku. Dalam proses pendidikan, peserta didik sebagai subjek pendidikan tidak terlepas dari berbagai permasalahan diantaranya:

  • Masalah belajar, seperti motivasi belajar kurang, prestasi belajar rendan, kesulitan dalam pengaturan belajar, dan sebagainya.
  • Masalah keluarga, seperti masalah keluarga yang tidak harmonis, keluarga retak, orang tua selalu menuntut, menekan, otoriter, dan sebagainya.
  • Masalah sosial pribadi, seperti konflik dengan sesama siswa maupun konflik dengan diri sendiri dan sebagainya.
  • Masalah karier, seperti penjurusan bidang studi, pekerjaan yang diminati, dan sebagainya.

Dari berbagai problem yang ada, walaupun dalam kondisi yag kurang medukung, masih terdapat harapan yang besar dengan membuka mindset terhadap keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh peserta didik. Beberapa peserta didik memiliki potensi untuk dikembangkan bakat dan minatnya, aktif dalam kegiatan olahraga, berbakat dalam bidang seni dan lain-lainnya.

Layanan bimbingan dan konseling di MAN 1 Kuingan harus sesuai dengan Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling MAN 1 Kuningan. Visi bimbingan dan konseling adalah terwujudnya layanan bimbingan dan konseling yang profesional dalam memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli menuju pribadi unggul dalam imtak, iptek, tangguh, mandiri dan bertanggung jawab. Adapun Misi Bimbingan dan Konseling MAN 1 Kuningan adalah menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang memandirikan peserta didik/konseli berdasarkan pendekatan yang humanis dan multikultur, membangun kolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua, dunia usaha dan industri, dan pihak lain dalam rangka menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling  dan meningkatkan mutu guru bimbingan dan konseling atau konselor melalui kegiatan pengembangan keprofesionalan berkelanjutan. Sehingga dapat membantu memudahkan siswa mengembangkan seluruh aspek kepribadiannya seoptimal mungkin sehingga terwujud siswa yang tangguh menghadapi masa kini dan masa mendatang, yaitu siswa yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi, sehat jasmani dan rohani, mempunyai kepribadian yang mantap, mandiri, serta mempunyai tanggung jawab terhadap diri, masyarakat dan bangsanya.

Bimbingan dan konseling adalah upaya pengembangan seluruh aspek kepribadian siswa, pencegahan terhadap timbulnya masalah yang akan menghambat perkembangannya, dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya baik sekarang maupun di masa yang akan datang. Sehubungan dengan target populasi layanan bimbingan dan konseling, layanan bimbingan dan konseling tidak terbatas pada individu yang bermasalah tetapi meliputi seluruh siswa memanfaatkan waktu yang ada. Berikut adalah jadwal layanan bimbingan dan konseling di MAN 1 Kuningan:

  1. Senin terlaksaakannya layanan Dasar koordiasi dengan berbagai pemangku kebijakan seluruh komponen sekolah,.
  2. Selasa adalah waktu khusus kegiatan MGBK baik internal ataupun eksternal   dalam bentuk webinar, seminar, diskusi sesama Guru BK melalui berbagai media (Whatsapp, Instagram, dan Google Meet).
  3. Setiap Rabu memberikan layanan khusus untuk kelas X.
  4. Kamis layanan untuk Kelas XI.
  5. Jumat Layanan untuk kelas XII.
  6. Sabtu melaksanakan kegiatan administrasi layanan BK diantaranya mengolah data google form dan membuat laporan mingguan.

Bimbingan merupakan usaha yang bersifat rasional, artinya upaya bimbingan dilaksanakan berdasarkan seperangkat landasan keilmuan dan menggunakan alat-alat tertentu yang harus memenuhi kaidah ilmiah. Sebagai bagian dari sistem pendidikan, kegiatan bimbingan dan konseling memiliki fungsi dan peranan yang strategis, khususnya dalam menyiapkan peserta didik agar mampu memahami diri, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depannya. Dalam pemberian layanan baik X, XI, dan XII selama masa pandemi ini tetap berjalan seperti layaknya sehari hari ketika ada pertemuan tatap muka, yang membedakan sekarang menggunakan aplikasi virtual. Aplikasi yang digunakan untuk pemberian layanan dasar umum adalah WA Group. WA Group yang berisi kelas besar gabungan antara kelas X IPA, IPS dan Pk dinamakan Agent of Change. Kelompok gabungan kelas besar kelas XI dinamakan Group siswa hebat bermartabat, dan kelompok kelas XII dinamakan group Generasi Emas.

Dalam pemberian layanan yang lebih khusus memberikan penjadwalan setiap kelompok-kelompok kecil terdiri dari 2-9 anggota perkelompok untuk melakukan layanan bimbigan kelompok yang membahas berbagai macam permaslahan melalui google meet, zoom ataupun viceo call secara group. Hasil diskusi kelompok dibuat menggunakan mind map, aplikasi power point ataupun canva untuk di sebarkan di group kelas besar agar diketahui bersama dalam hal berbagai pemecahan masalah secara global. Berdeda dengan konseling individual karena bersifat privasi laporan hanya dimiliki oleh Guru BK sendiri dan tidak untuk dipublikasikan.

Selain melalui WA di MAN 1 kuningan menggunakan aplikasi e-learning didalamnya terdapat seluruh siswa ada time line harian yang bisa diisi dengan general motivasi untuk membuka mind set/membuka pola fikir yang dapat dilihat sebagai hal yang muncul dari pandangan dunia atau filosofi kehidupan seseorang dan bisa di lihat oleh seluruh guru dan siswa yang ada di dalam aplikasi. Terdapat layanan khusus bimbingan dan konseling yang terhubung ke setiap siswa untuk memberikan serangkaian layanan bimbingan dan konseling, begitu pun konseling individual juga untuk berkoordinasi dengan seluruh wali kelas dan guru mata pelajaran.

Bimbingan merupakan usaha yang bersifat rasional, artinya upaya bimbingan dilaksanakan berdasarkan seperangkat landasan keilmuan dan menggunakan alat-alat tertentu yang harus memenuhi kaidah ilmiah. Sebagai bagian dari sistem pendidikan, kegiatan bimbingan dan konseling memiliki fungsi dan peranan yang strategis, khususnya dalam menyiapkan peserta didik agar mampu memahami diri, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depannya.

Dengan demikian Bimbingan dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok dan klasikal, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi,kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku. Adapun program bimbingan harus berdiferensiasi baik dari segi pendekatan, teknik, kegiatan, sumber maupun pihak-pihak yang terlibat.