Berkhidmat Untuk Umat : Membina, Membimbing dan Mendidik
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cirebon, Drs. H. Moh. Ahsan, M.Ag menyambut baik kegiatan Pelatihan di Wilayah Kerja (PDWK) yang dilaksanakan oleh Balai Diklat Keagamaan (BDK) Bandung. Apalagi pelatihan yang dilaksanakan tanggal 13-18 Februari 2023 ini diperuntukan bagi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah yang sering mengalami kesulitan naik pangkat karena belum terpenuhi salah satu syarat yakni sertifikat pelatihan.
Hal ini diungkapkan Kepala Kanmenag dalam pembukaan Pelatihan Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Angkatan I di Kab. Cirebon. Pelatihan ini merupakan kerjasama BDK Bandung dengan Kanmenag Kab. Cirebon di Aula Kanmenag Kab. Cirebon yang diikuti oleh tiga puluh orang guru PAI di sekolah mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah dan Sekolah Menengah Kejuruan.
Sebagai guru PAI warga kemenag yang bekerja di sekolah, harus memiliki tekad untuk berkhidmat pada umat melalui kegiatan pembinaan, pembimbingan dan pendidikan. Tiga kata ini bermuara pada perilaku, watak dan karakter siswa, misalnya pembangunan watak manusia sebagai pribadi dan makhluk sosial dapat dilakukan melalui pembinaan, pembimbingan dan pendidikan sehingga watak tersebut menjadi lebih baik dari semula yang bermanfaat bagi keluarga, sekolah, masyarakat, negara dan agama.
Dalam membina, membimbing dan mendidik tersebut guru harus menunjukan keteladan sehingga siswa meperoleh contoh nyata dalam praktek kehidupan sehari-hari. Contoh kecil saja adalah guru PAI harus lancar membaca Al Quran, sebelum para siswanya.
Selanjutnya ketua panitia pelatihan, Nana Umar Sumarna pada overview pelatihan, menyatakan bahwa pendekatan saintifik merupakan salah satu pendekatan yang menjadi arus utama dalam kurikulum 2013. Pengarusutamaan ini diasumsikan karena pendekatan saintifik berhasil membawa kemajuan yang pesat pada perkembangan ilmu dan teknologi melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan. Walaupun kurikulum sudah berganti dengan kurikulum merdeka, pendekatan saintifik dapat digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran.
Pada pelatihan, esensinya sudah menggeser tataran kognitif ke tataran psikomotorik dan sikap. Oleh karena sifat pelatihan akan beralih dari teori ke praktik. Pada pelatihan ini, peserta akan melakukan praktek penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pendekatan saintifik dan kemudian RPP itu dipraktekan dalam simulasi pembelajaran secara peer teaching atau real teaching. Dalam praktek ini, peserta akan dipandu oleh dua orang widyaiswara BDK Bandung yaitu Dr. Hj. Asih Aryani M.Pd dan Dr. Ramin M.Ag. Sedangkan Yuli Setiwati S.Sos dan Widi Tigaras, S.Sos akan menjadi panitia pelatihan. [NUS]