HARAPAN YANG TERJAGA: Di Masa Pandemi Semua Kita Adalah Guru

HARAPAN YANG TERJAGA: Di Masa Pandemi Semua Kita Adalah Guru

BDK Bandung, 17 Agustus 2021. Perayaan Kemerdekaan ke-76 tahun 2021 ini masih dalam suasana pandemi. Pandemi pada akhirnya bukan hanya mengubah beberapa kebiasaan seperti meriahnya perayaan 17 Agustus. Pandemi juga mengubah proses pendidikan bagi anak bangsa.

Bagaimana proses pendidikan di tengah pandemi, tentu seperti dimaklumi bersama terikat oleh kebijakan pemerintah dalam pembatasan aktivitas masyarakat. Pola pembelajaran daring menjadi salah satu pilihan.

Berkenaan dengan kondisi demikian, BDK Bandung mencoba untuk mengangkatnya menjadi tema besar dalam perlombaan menulis artikel opini oleh para guru selaku orang yang bersentuhan langsung dengan kebijakan dan situasi tersebut.

Lomba ini dimulai per tanggal 30 Juli 2021 dan berakhir pada tanggal 17 Agustus 2021 pukul 00.00. Adapun batas pengiriman artikel per tanggal 16 Agustus 2021 pukul 06.00. Tengat waktu 12 jam terakhir menjadi kesempatan terbaik yang dapat diambil oleh pengirim artikel terakhir.

Lomba ini diikuti oleh 228 orang. Artikel yang masuk tidak semuanya dapat tayang dalam website bdkbandung.kemenag.go.id dalam kanal Gumeulis. Beberapa artikel yang masuk terpaksa ditunda tayangannya karena berupa makalah ilmiah lengkap. Namun demikian, 188 artikel berhasil terlibat dalam lomba ini.

Dari jumlah artikel tersebut, tampil dengan jumlah pembaca terbanyak artikel berjudul Di Masa Pandemi Semua Orang Harus Jadi Guru. Artikel ini tayang pada hari Jumat tanggal 6 Agustus 2021. Artikel yang ditulis oleh Acu, S.Pd., ini memperoleh pembaca sebanyak 64 ribu orang. Jumlah pembaca yang luar biasa untuk kesempatan tayang relatif lebih belakangan daripada artikel lainnya yang tayang sejak tanggal 30 Juli 2021.

Artikel ini membawa pesan positif, bahwa dalam situasi pandemi ini, kita harus menjadi guru. Sesungguhnya pesan ini mengingatkan kembali hakikat kehadiran orang tua dan keluarga bagi anak-anaknya. Sekaligus juga menegaskan bahwa masyarakat sebagai lingkungan luas tidak bisa lepas tangan dari tanggungjawab pendidikan bagi generasi penerus.

Pandemi memang mengubah hampir segalanya, tetapi jangan mengubah harapan dan potensi terbaik yang tersedia di tengah tengah kita.