MEMBANGUN AKHLAK ANAK DI MASA PANDEMI

MEMBANGUN AKHLAK ANAK DI MASA PANDEMI

MEMBANGUN AKHLAK ANAK DI MASA PANDEMI
Oleh: Lilis Lisdayanti

Di masa pandemi yang berkepanjangan ini sangat terasa sekali oleh kita semua terutama oleh para pendidik baik di sekolah secara formal  ataupun di rumah, banyak anak-anak kita yang sudah merasa jenuh dan bosan karena terlalu lama dirumah sehingga mereka lari untuk menghilangkan kejenuhan dengan bermain gadget, berbagai aplikasi dicoba mulai facebook, youtube, instragam, tiktok dan terutama game yang sampai akhirnya kecanduan dan merusak otak dan pola hidup. Kurangnya sosialisasi dengan teman-temannya juga sangat mempengaruhi perkembangan hidup sosialnya sehingga kepekaan sosialnya juga berkurang.

Berbagai masalah muncul diantaranya dalam akhlak baik secara sopan santun tata krama etika seorang anak kepada orang tua, saudara dan juga kepada gurunya yang menjadi bobrok, anak sangat sulit dikondisikan untuk melaksanakan kewajibannya sebagai seorang anak, sebagai seorang pelajar dan juga sebagai bagian dari keluarga, contohnya ketika anak di ingatkan untuk belajar menjadi malas karena sedang asyik main game sehingga tanpa disadari spontanitas anak membentak dan berbicara kasar, ketika belajar di media zoom dengan gurunya tidur dan masa bodoh dengan pembelajaran  yang disampaikan gurunya, ketika dikeluarga hanya ada satu handphone berebut ingin main game dengan saudaranya sehingga terjadilah perkelahian saudara, ketika orang tuanya meminta bantuan selalu bilang sebentar iya nanti sampai akhirnya tidak sama sekali melakukan karena asyik main game ataupun aplikasi lain yang sangat menguras kefokusan anak tanpa batas waktu. Orang tua yang banyak merasakan hal ini karena waktunya lebih banyak dengan anak di rumah, dan orang tua kewalahan dan merasa terpuruk dalam mengkondisikan anak-anaknya untuk bisa tetap melaksanakan kewajibannya baik  sebagai pelajar dan sebagai anak yang harus hormat kepada orang tua.

Mari kita coba renungi ada apa di balik semua ini, kita sebagai umat islam harus yakin bahwa dalam setiap kejadian pasti ada hikmahnya, lalu apa hikmah di balik adanya pandemi ini ? kalau cara pandang kita dengan hawa nafsu mungkin yang ada hanya penderitaan dan keluh kesah, akan tetapi kita harus yakin bahwa dalam setiap kesulitan Allah sertai dengan kemudahan sebagaimana firman-Nya dalam QS.Al-Insyiroh ayat 5 dan 6 bahwa “Sesunngguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”, nah hal ini harus menjadi penguat bagi kita yang yakin atas kebenaran Al-Qur’an, dan juga Allah tidak akan menguji umatnya diluar batas kemampuannya sebagaimana di jelaskan dalam QS. Al-Baqarah ayat 286. Maka dari itu mari kita berfikir apa yang harus kita lakukan untuk bisa mendapatkan hikmah di balik pandemi ini yang berefek pada pendidikan anak-anak kita.

Sebagai orang tua maupun sebagai pendidik ini adalah tantangan yang harus dipecahkan terutama kewajiban kita harus mengembalikkan akhlak anak-anak yang berubah bobrok karena imbas dari adanya pandemi berkepanjangan. Anak- anak kita adalah amanah yang harus kita jaga dengan terus membimbing dan melatihkan mereka agar menemukan jati dirinya sebagai hamba Allah yang mulia, terutama masalah akhlak yang harus dibangun supaya bisa mengkerangkai anak-anak bertindak dalam kehidupannya disamping pastinya aqidah yang kuat yang terus harus dipupuk agar menjadi generasi yang unggul dan menjadi generasi yang qurratu a’yun bagi orang tua , gurun, agama dan bangsanya.

Akhlak yang harus kita bangun dimasa pandemi ini adalah menjadiakan anak yang berkarakter jujur, disiplin, pantang menyerah dan bercita-cita tinggi, kenapa hal ini yang di bangun ? karena kejujuran anak sangat penting, contoh dalam kehidupan di masa pandemi ini banyak anak yang berbohong kepada orang tuanya untuk memenuhi kebutuhan hawa nafsunya, misalkan minta uang untuk beli barang untuk mengerjakan pekerjaan sekolah padahal dibeliin kuota atau yang lainnya, kepada gurunya bilang gak bisa buka kamera saat zoom karena rusak padahal tidur atau tidak mau memperhatikan materi pembelajaran, dan hal ini yang sangat merusak kejujuran anak. Kemudian disiplin, anak sering bilang sebentar iya nanti ketika disuruh sholat bahkan makanpun sulit sekali karena keasyikan main game dan aplikasi lainnya, hal ini menjadikan anak tidak disiplin dalam waktu. Pantang meyerahnya anak dalam kehidupan selama pandemi terlihat sekali anak-anak banyak mengeluh dengan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya ataupun oleh orang tuanya sehingga membangun karakter gampang menyerah kepada tantangan. Dan yang terakhir adalah bercita-cita tinggi, anak merasa sudah cukup puas dengan nilai rendah tidak ada semangat untuk lebih apalagi hadir jiwa berlomba untuk mendapatkan yang terbaik sehingga hilangnya berfikir ke depan untuk meraih cita-cita tertinnggi.

Bagaimana membangun akhlak anak di masa pandemi ini supaya tetap jujur, disiplin, pantang menyerah dan bercita-cita tinggi ? tentunya kunci dari semua ini adalah kita sebagai pendidiknya baik orang tua maupun guru untuk dapat terus menerus membimbing dan melatihkan dengan cara dibiasakan dengan berbagai strategi, media dan jangan lupa berikan reward bagi anak sekecil apapun perubahan dari mereka karena Rasulullah saw. memberikan contoh untuk memberikan reward dalam mendidik anak-anak, dan yang terakhir sebagai senjata orang mukmin adalah berdo’a, do’akan anak-anak kita agar mereka menjadi generasi yang unggul dalam segala aspek kehidupannya dunia dan akhiratnya. Semangat berjuang bagi para pendidik jangan putus asa kita hadapi ujian dan tantangan ini, kita hayati dan pelajari agar mendapatkan solusinya dan kita nikmati hikmah di balik semua ini.