Menjadi Guru BK Penuh “CINTA” di Masa Pandemi

Menjadi Guru BK Penuh “CINTA” di Masa Pandemi

 

Menjadi Guru BK Penuh “CINTA” di Masa Pandemi

Oleh

Desy Pratiwi, M.Pd

NIP 199112212020122014

Email : desy.pratiwi21@gmail.com

Saat ini Covid 19 menjadi pembicaraan yang hangat. Di belahan bumi manapun, corona masih mendominasi ruang publik. Dalam waktu singkat saja, namanya menjadi trending topik, dibicarakan di sana-sini, dan diberitakan secara masif di media cetak maupun elektronik. Pandemi Covid 19 benar -benar mengejutkan, tidak terduga dan memaksa kita untuk berubah dan beradaptasi dengan kebiasaan baru, yaitu mulai menerapkan metode belajar dengan sistem daring (dalam jaringan)/online atau lebih dikenal dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Pembelajaran Jarak Jauh menimbulkan berbagai hambatan dan tantangan bagi siswa maupun Guru selama proses pembelajaran. Adapun hambatan yang dialami siswa disekolah antara lain: tidak memiliki HP Android, Tidak memiliki paket data/habis dan jaringan/sinyal internet yang kurang bagus. Permasalahan lain adalah rasa bosan yang berlebihan karena terlalu lama di rumah, sudah memiliki HP Android tetapi malas dalam mengerjakan tugas karena lebih mengutamakan bermain game, facebook, instagram dan Aplikasi lain yang ada di HP. Kesulitan dalam memahami materi pelajaran juga menjadi alasan siswa kurang maksimal dalam mengerjakan tugas.

Di sinilah peran guru khususnya Guru Bimbingan Konseling sangat diperlukan untuk membangkitkan semangat siswa dan untuk mengatasi hambatan belajar yang dirasakan siswa dengan memberikan layanan bimbingan konseling yang tepat untuk mendukung perkembangan optimal siswa. Peran guru Bimbingan Konseling (BK) saat siswa belajar dari rumah/ PJJ  juga perlu diperkuat. Penguatan yang dilakukan seperti membantu siswa agar tidak takut, cemas dan putus asa dalam menjalani PJJ dan memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan lainnya terkait PJJ, demikian diungkap Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Muhammad Jufri pada kegiatan Penyusunan Modul Bimbingan Konseling Madrasah di Makassar, Selasa (06/04/2021).

Layanan Bimbingan dan Konseling juga terdampak Covid 19 yaitu, layanan BK yang biasa tatap muka sekarang sudah beralih ke dalam layanan Daring. Fenomena ini menjadi tantangan baru untuk menjadi Guru BK yang penuh “CINTA” dalam memberikan layanan bimbingan konseling kepada seluruh siswa dimasa pandemi, yaitu

C (Creative/ Kreatif)

Guru BK di masa Pandemi haruslah kreatif dalam memberikan layanan BK maupun membuat konten materi bimbingan konseling menarik untuk siswa belajar dari rumah, Yaitu Guru BK kreatif memiliki banyak ide dan kemauan, memiliki jiwa yang suka dengan tantangan, selalu mencoba dengan sesuatu yang baru, dan memiliki jiwa professional. Sehingga Guru BK yang kreatif tidak akan menyerah dengan keadaan dan keterbatasan yang ada selama PJJ. Salah satu bentuk kreatifitas yang dapat dilakukan Guru BK selama PJJ misalnya merubah konseling tatap muka berubah menjadi konseling online dengan menggunakan berbagai media yang ada, bisa melalui aplikasi WA, FB, IG Googleform, dll begitupun kegiatan bimbingan klasikal yang tadinya bertemu secara langsung bisa dirubah melalui pembuatan materi bimbingan klasikal melalui Youtube, dll.

I (Innovative/ Inovatif)

Pandemi Covid 19 menuntut Guru BK melakukan berbagai inovasi dalam pemberian layanan BK yaitu menyajikan layanan BK dengan sesuatu yang baru, Guru BK yang inovatif selalu giat belajar dan bekerja, selalu beroriemtasi kedepan, kaya ide-ide yang cemerlang untuk mengembangkan potensi siswa, berfikir rasional dan berprasangka baik, menghargai waktu dan menggunakannya dengan sebaik-baiknya, serta suka melakukan eksperimen dan penelitian demi mengembangkan layanan BK yang sesuai dengan kebutuhan siswa, misalnya Guru BK melakukan inovasi layanan BK disesuaikan dengan trend remaja misalnya dengan menggunakan podcast BK, membuat layanan curhat online, dll.

N (Near/ Dekat)

Di masa Pandemi juga Guru BK harus bisa dekat dengan siswa, mungkin tidak bisa dekat di mata, namun bisa tetap dekat dihati para siswanya, caranya yaitu dengan tetap menjalin komunikasi bisa via chat WA, dengan menunjukkan perhatian seperti  menanyakan kabar siswa, perasaan siswa selama PJJ atau bahkan bisa home visit dengan menerapkan protokol kesehatan untuk menunjukan kepedulian kita kepada siswa yang memiliki masalah/ kendala selama PJJ, sehingga siswa tidak merasa sendiri dan tidak malu saat bercerita kepada Guru BK karena sudah terbangun kedekatan satu sama lain.

T (Trust/Percaya)

Tugas seorang Guru BK adalah memberikan bimbingan dan pengarahan terhadap siswa. Bimbingan dan pengarahan yang diberikan akan menyesuaikan kebutuhan dari siswa ataupun masalah yang dihadapinya, namun apa jadinya jika konseli tidak mau bercerita tentang keluh kesahnya kepada Guru BK? Disini lah kepercayaan siswa adalah kunci suksesnya Guru BK. selama pandemi banyak hambatan dan kendala yang dialami siswa selama PJJ, sehingga membangun rasa percaya Siswa kepada Guru BK perlu dibangun sedari awal, yaitu dengan menjelaskan bahwa Guru BK akan menjaga kerahasiaan cerita yang diberikan, menjadi pendengar yang baik saat siswa menceritakan masalahnya, tidak menjudge atau menyudutkan siswa, sehingga hadirnya Guru BK menjadi teman cerita ternyaman bagi siswa.

A (Active/Aktif)

Guru BK di masa pandemi juga harus berperan aktif dalam mengontrol dan memberikan pemahaman terhadap siswa dan orangtua tentang virus Covid 19. Siswa perlu diberikan edukasi tentang bahaya dan upaya pencegahan COVID-19 sehingga mereka tidak menyepelekan namun juga tidak panik berlebihan dalam menanggapinya. Guru BK dapat aktif memantau dan memonitoring para siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan media-media yang mudah seperti whatsapp, telegram, facebook, instagram, zoom, dll. Sehingga siswa bisa dipantau dengan baik, agar apa yang menjadi masalah dan tantangan siswa selama proses pembelajaran daring bisa diberikan solusi yang baik. Guru BK juga dapat memberikan layanan informasi kepada orang tua siswa lewat telepon atau WA untuk membantu permasalahan siswa sehingga orang tua dapat memfasilitasi dan menciptakan iklim dirumah yang mendukung belajar anak. Serta Guru BK juga harus aktif dalam pengembangan diri dan peningkatan kompetensi misalnya dengan adanya kegiatan WFH dapat dimanfaatkan untuk mengikuti webminar, workshop, dll sehingga layanan BK yang diberikan semakin professional.

Masa Pandemi covid 19 bukan menjadi penghalang untuk siswa menjadi maju dan berprestasi, maka dari itu peran Guru BK senantiasa lebih ditingkatkan lagi dalam membimbing dan memberi motivasi agar para siswa tetap merasa nyaman walaupun belajar dari rumah. Kehadiran Guru BK yang penuh “CINTA” akan membawa warna baru bagi penyelenggaraan BK di masa Pandemi, Karena Guru BK yang Kreatif, Inovatif, Dekat dengan siswa, Dapat Dipercaya dan Aktif akan membangun energi siswa agar mampu manjadi siswa yang selalu bersemangat dalam pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19 ini.