PANDEMI: Prestasi Yes! Frustasi No!

PANDEMI: Prestasi Yes! Frustasi No!

PANDEMI: Prestasi Yes! Frustasi No!

Oleh: Agus Sugiyatno, S.S.

Pandemi Covid-19 ini memberikan dampak yang serius bagi setiap orang. Kegiatan menjadi terkendala dengan adanya pandemi ini. Berbagai bidang terkena dampak akibat adanya pandemi ini, salah satunya pada bidang pendidikan yang ada di Indonesia. Hal ini sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-I9).

Sistem pendidikan dimana saja, di seluruh dunia, terkena dampak langsung, sekolah-sekolah pun sementara harus ditutup. Data Unesco mencatat lebih dari 90% atau di atas 1,3 miliar populasi siswa global harus belajar dari rumah. Dengan demikian, hampir satu generasi di dunia terganggu pendidikannya.

Lalu apakah dengan adanya pandemi membuat kita frustasi dan lupa untuk mengejar prestasi? Pandemi memang tidak seharusnya menghambat siswa berprestasi. Meskipun berada dalam kondisi yang serba sulit, tak selayaknya kita menyerah pada keadaan, hanya ada dua pilihan yang kemungkinan bisa diambil, menyiapkan strategi dengan segala daya dan upaya untuk meraih prestasi, atau malas-malasan dan menyerah pada keadaan hingga menuai fustasi.

Jika ada kemauan yang kuat, ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh siswa untuk bisa berprestasi. Sudah tentunya, siswa tak bisa sukses berprestasi dengan sendirinya. Dibutuhkan peran aktif orangtua dan guru untuk bisa menggali potensi siswa. Selain itu, dorongan dan motivasi juga menjadi hal kunci dalam melakukan pendampingan kepada siswa untuk bisa mencapai prestasi. Bagi seorang guru, bisa mengantarkan siswa untuk menuju jalur prestasi adalah sebuah kebanggan tersendiri.

Pencapaian prestasi apa yang diraih bukanlah tujuan utama. Yang lebih penting adalah bagaimana proses pencapaiannya. Bahkan terkadang siswa yang dibimbing bisa saja gagal meraih prestasi terbaiknya. Yang perlu dilakukan guru adalah untuk terus memberikan dorongan dan motivasi. Karena sejatinya, proses yang berkelanjutan itulah yang akan membawa siswa kepada puncak prestasi. Terkait ini, saya memiliki pengalaman.

Di awal  akhir tahun  2020, alhamdulillah saya berkesempatan menerima anugerah sebagai juara 1 guru Inspiratif MTs Kabupaten Cirebon. Hal ini ikut memicu dan memacu saya untuk membawa para siswa meraih prestasi di era pandemi. Diantaranya menggagas Lomba Cipta Puisi Pelajar MTs Kabupaten Cirebon dalam momen Bulan Bahasa, dan mengadakan Lomba Fotografi Guru MTs Kemenag Kab. Cirebon dalam rangka HAB Kemenag. Kemudian membimbing siswa dalam lomba vlog, film pendek, video pendek, dan penelitian. Pada akhir  Maret 2021 mengikuti Lomba Film Pendek  yang digelar oleh lembaga pendidikan swasta di Kabupaten Cirebon dan mendapat juara I. Pada bulan Mei 2021 mengirim 2 cabang lomba yaitu Kompetisi Vlog Madrasah 2021 dan Film Pendek Madrasah 2021.

Berikutnya akhir Juli 2021 mengirim 2 judul video pada Festival Video Pendek Bertema Guru Mengajar di Masa Pandemi dan video dengan tema Peran Guru Madrasah Terhadap Lingkungan Masyarakat. Lomba ini melibatkan guru dan siswa sebagai pemerannya. Dan pada akhir Juli ini kita juga mengirim lomba Riset / Penelitian yang bernama MYRES (Madrasah Young Researchers Supercamp). Meskipun kompetisi ini belum tentu juara, namun proses yang dilalui untuk mengikuti lomba tersebut menjadi pengalaman berharga bagi para siswa di era pandemi sekarang ini.

Selain kompetisi atau lomba di atas, peluang untuk berprestasi di bidang akademik maupun non-akademik di MTs Negeri 9 Cirebon sangat besar. Hal ini bukan tanpa alasan mengingat saat ini MTs kami mendapat amanah sebagai Madrasah Berbasis Pesantren dengan hadirnya Asrama Siswa Terpadu yang diresmikan pada 14 Februari 2021, yang memungkinkan para siswa lebih fokus dalam kegiatan belajar ilmu kepesantrenan. Kemudian MTs kita juga ditunjuk sebagai Madrasah Riset yang memungkinkan para siswa memiliki wawasan dan pengalaman dalam bidang penelitian.

Kita juga mengemban amanah sebagai Madrasah Bilingual yang mendukung pembelajaran siswa menggunakan bahasa pengantar dua bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Arab. Dan pada tanggal 27 Juli kemarin, saat memberi pembinaan, Kepala Kantor Kemenag Kab. Cirebon, Bapak Dr. H. Rosyid Ridho, M.A., M.Pd. menyampaikan informasi tentang rencana pencanangan Madrasah Dirgantara di MTs Kabupaten Cirebon, dan salah satu madrasah yang kemungkinan besar akan mengemban amanah sebagai Madrasah Dirgantara adalah MTs Negeri 9 Cirebon. Ini sangat sinkron dengan program MTs kita yang telah membentuk ekstrakurikuler Robotik yang telah berjalan kurang lebih satu tahun.

Lantas strategi apa yang seharusnya dilakukan guru untuk bisa melahirkan siswa berprestasi di masa pandemi Covid-19 ini? Sejatinya, guru seharusnya bisa mendorong siswa untuk membuka diri agar bisa menuju jalur prestasi di masa pandemi ini. Berbagai macam kompetisi bisa digunakan sebagai pemicu siswa untuk bisa berprestasi. Dengan adanya dorongan guru, siswa akan lebih termotivasi dalam belajar sehingga akan membantunya untuk bisa keluar dari tekanan dan stress yang dialami ketika mengikuti pembelajaran online. Untuk itu, strategi yang yang perlu dilakukan guru adalah:

  1.  Mengenali potensi siswa,
  2.  Memetakan potensi siswa,
  3.  Menggali potensi siswa.

Potensi siswa bisa kita lihat dari minat dan bakatnya. Minat dan bakat siswa bisa dilihat dari berbagai sisi siswa. Guru perlu melihat ke belakang, masa sebelum pandemi melanda, untuk bisa lebih memahami potensi siswa ini. Setelah mengetahui potensi siswa, langkah selanjutnya adalah memetakan potensi yang dimiliki siswa. Guru perlu berpikir untuk bisa membantu mengarahkan siswa mengembangkan potensi yang dimilikinya. Guru juga perlu menyuguhkan pilihan kepada siswa agar bisa benar-benar memilih pilihan yang cocok dengan potensinya. Setelah mengetahui arah dan bidang potensi yang akan didalami siswa, lalu guru bisa membantu siswa untuk menggali potensinya tersebut.

Adapun strategi yang harus dimiliki siswa kaitannya dengan prestasi diantaranya:

  1. Telusuri dan tekuni bidang yang diminati. Akan lebih baik jika kita juga menekuninya lewat bimbingan, kursus atau pelatihan tertentu yang menunjang pengembangan minat bakat siswa.
  2. Set the goals penting untuk dilakukan agar kita tahu tujuan yang ingin kita capai.
  3. Aktif mencari informasi lomba bidang yang diminati. Informasi lomba dapat ditemukan dari sekolah ataupun media sosial.
  4. Manajemen pengelolaan waktu sangat penting terutama saat sekolah jarak jauh seperti saat ini. Gunakan waktu sebaik-baiknya untuk menyelesaikan tugas sekolah, istirahat, dan pengembangan diri, terutama dalam bidang yang kita minati. Jangan lupa, sekolah tetap menjadi kewajiban utama.
  5. Selalu berdoa dalam segala situasi.     

Alhasil, jika  guru dan siswa sama-sama memiliki komitmen yang kuat untuk meraih prestasi yang diinginkan maka hambatan demi hambatan akan dapat ditaklukkan. Hanya dengan kekompakan tim, disertai dengan kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas maka prestasi yang gemilang Insya Allah dapat diraih. Prestasi yes…! Frustasi…no!