PANDEMI, YUK MUHASABAH DIRI
PANDEMI, YUK MUHASABAH DIRI
Oleh: Halimatusadiah (MAN 1 Cirebon)
Berawal saat pertengahan Maret 2020, masa belajar dari rumah mulai diberlakukan. Awalnya dua minggu, akhirnya terus diperpanjang sampai sekarang. Tidak memungkinkan memang di masa Pandemi seperti ini, siswa belajar tatap muka. Kondisinya belum baik, dikhawatirkan akan berkerumun dan lain sebagainya. Setiap bulan harapan belajar seperti dulu selalu ada, interaksi antara siswa dan guru, keaktifan siswa dikelas, bel istirahat yang selalu dinantikan siswa, tanggal merah yang selalu diingat. Tapi ternyata di masa Pandemi ini, tanggal merah tidak terlalu berpengaruh, semuanya sama tetap harus dirumah. Sabar dan ikhlas adalah kunci yang harus dipegang saat ini. Pembelajaran tatap muka yang berganti dengan pembelajaran jarak jauh mengharuskan siswa dan guru untuk terbiasa menjalaninya. Siswa harus terbiasa belajar lebih mandiri. Bahasan materi yang terkadang kurang dimengerti, tugas yang selalu hadir setiap harinya, dan yang paling utama adalah beradaptasi dengan jaringan dan kuota yang kadang kurang bersahabat. Begitupun guru, pembelajaran jarak jauh membuat guru harus ekstra membuat materi pembelajaran agar dipahami siswa. Saya sendiri tahun pelajaran ini mendapat amanah untuk mengajar di kelas X dan XI pada MAN 1 Cirebon, mengajar mata pelajaran matematika yang notabenenya kadang menjadi mata pelajaran yang penuh dengan rumus. Paradigma bahwa pelajaran matematika itu sulit dipahami masih melekat dalam pola pikir siswa, apalagi siswa baru yang awal sekali masuk jenjang sekolah menengah atas.
Dalam pembelajaran jarak jauh saya menggunakan aplikasi Whatsapp Grup. Selain terbilang cukup membantu siswa karena lebih mudah berinteraksi, aplikasi ini juga ramah kuota. Materi yang saya berikan lebih banyak dengan share video pembahasan latihan soal matematika made in saya sendiri. Namun kadang saya juga share video yang saya ambil dari media sosial lain sebagai referensi. Video yang saya buat durasinya hanya sebentar. Saya berharap siswa paham apa yang saya paparkan dalam video tersebut. Alhamdulillah, respon siswa cukup baik. Dari sini ada yang perlu saya garis bawahi bahwa siswa akan lebih paham materi yang diberikan dengan bahasan yang singkat, padat, dan tidak banyak menggunakan istilah yang asing untuk mereka. Sederhananya siswa akan paham pemaparan materi dengan menggunakan kata-kata yang mudah dicerna oleh usia dan pola pikir mereka saat ini. Dalam pelajaran matematika, ketika bahasan pokoknya paham, latihan soal apapun akan langsung dapat dicerna. Kalaupun belum dapat ditemukan penyelesaiannya, ada rasa penasaran dan ingin terus mencoba untuk menyelesaikannya. Ya, itu yang saya harapkan, semakin siswa lebih sering berlatih, maka mereka akan semakin paham.
Masa Pandemi adalah salah satu skenario Allah yang harus kita jalani. Banyak hal yang dapat kita iqro dari keadaan seperti ini. Tergantung bagaimana kita menyikapinya. Bersyukur. Banyak hal yang dilakukan saat masa Pandemi terutama dengan keluarga dirumah, yang dulu saat sibuk pergi ke tempat kerja/sekolah jarang dilakukan atau mungkin tidak sama sekali. Banyak hal yang menjadi pelajaran bagi diri kita sebagai pendidik di masa Pandemi yang tidak kita rasakan saat pembelajaran normal dulu. Banyak hal yang kita alami yang secara tidak langsung mengajarkan kita untuk sabar dan ikhlas dengan keadaan seperti sekarang ini.
Kita semua berharap Pandemi segera berlalu. Semuanya kembali seperti sedia kala. Aamiin.