Pembukaan PJJ Teknis Keagamaan Gelombang II
  • BDK Bandung
  • 4 April 2023
  • 223x Dilihat
  • Berita

Pembukaan PJJ Teknis Keagamaan Gelombang II

Bandung, 4 April 2023. Balai Diklat Keagamaan Bandung melaksanakan Pelatihan Jarak Jauh gelombang II untuk rumpun keagamaan. Kali ini meliputi Pelatihan Manajemen Kemasjidan Angkatan I, Keluarga Sakinah Angkatan II, Manajemen Zakat Angkatan II dan Kerukunan Umat Beragama Angkatan II. Masing masing Angkatan diikuti 40 orang pegawai kemenag se Jawa Barat. Pelatihan ini akan berlangsung selama 60 jam pelajaran yang di buka hari ini (4/4/23) dan akan ditutup delapan hari ke depan. 11/4/2023.
Pada sesi pembukaan, berkenan hadir Kepala Badan Pengembangan SDM dan Moderasi Beragama Kementerian Agama, Prof. Dr. H. Amin Suyitno, M.Ag. Dalam arahannya Kaban mengapresiasi dilaksanakannya pelatihan berbasis online ini. Menurutnya hal ini  senafas dan sejalan dengan semangat transformasi digital yang menjadi salah satu prioritas Kemenag. Dalam laporannya, Dr. H. Aguslani, M.Ag menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan diversifikasi sekaligus amanat DIPA. Pelatihan online niscaya untuk dilakukan sebagai bagian dari kontribusi berjamaah terhadap kebijakan nasional di Kemenag.
Lebih lanjut, Kaban menyampaikan amanat khusus kepada masing masing Angkatan. Pembangunan sumberdaya insani pada hakikatnya berasal dan bermuara pada masjid. Karena itu, menurutnya Masjid harus ramah jama'ah, fasilitasnya suasananya terasa nyaman.
Kaban juga memberikan arahan pada para peserta pelatihan Keluarga Sakinah. “Pembina keluarga sakinah idealnya jadi role model keluarga Sakinah.” Tegasnya.
Kaban juga menyampaikan bahwa setiap keluarga hakikatnya merupakan laboratorium pembinaan Keluarga Sakinah.
Keluarga Sakinah bisa menjadi prototype penglolaan perbedaan. Karena Keluarga Sakinah merupakan muara bangunan komitmen dari beragam perbedaan.
“Pada gilirannya berkontribusi pada bangunan kesepakatan negara.” Demikian imbuhnya.
Kepada peserta pelatihan manajemen zakat, Kaban menyampaikan ada problem utama dalam zakat yaitu fundraising. Amil, sesuai konteks bahasa adalah mereka yang bekerja, bahkan non-stop. Karena itu aneh jika mereka aktif saat Ramadhan.
“Amil perlu proaktif dan kaya metode untuk menjemput zakat. Perintah Alloh itu "khudz" Maka perlu ada database muzzaki/munfiq" agar mudah menjemput Tegasnya.
Menurut Budi, salah seorang peserta pelatihan manajemen zakat dari Kabupaten Sukabumi, menimpali bahwa perlu ada regulasi yang memaksa pada aghniya.
“Kami PNS di Kabupaten Sukabumi setelah ada edaran dari Bupati maka setiap bulan membayar zakat via Baznas.” Terangnya.
Menyikapi hal tersebut, Kaban memandang penting RTL para peserta berupa pemetaan muzakki. Agar nanti ada baseline potensi zakat di masing masing wilayah.
Terakhir kepada para peserta pelatihan Kerukunan Umat Beragama, Kaban berpesan bahwa penting bagi para penggerak KUB untuk memahami PBM No 9 dan 8 tahun 2006.
“Problem sosial keagamaan sangat rentan tersulut, salah satunya dari pendirian rumah ibadah. Karena itu perlu deteksi dini (early warning).” Tegasnya.
Karena itu menurutnya para Pembina KUB perlu mengubah paradigma dari  reaktif menjadi proaktif; dari penanganan menjadi pencegahan. Diakhir pesannya, perlu RTL dalam konteks mitigasi problem sosial keagamaan.
Sesi pembukaan yang dipandu oleh Kasubbag TU BDK Bandung, H. Agus Nasihatul Achyar, S.Pd.I. ini berakhir dengan ditandai dibukanya secara resmi pelatihan dimaksud oleh Prof. Dr. H. Amin Suyitno, M.Ag [FN]