Sesban Kemenag RI Dorong Transformasi Perpustakaan Kemenag Jadi Pusat Informasi Unggul  
  • BDK Bandung
  • 17 Januari 2025
  • 26x Dilihat
  • Berita

Sesban Kemenag RI Dorong Transformasi Perpustakaan Kemenag Jadi Pusat Informasi Unggul  

Bandung, 17 Januari 2025 – Dalam rangkaian bimbingan teknis (bimtek) manajemen perpustakaan yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan (BDK) Bandung, Jumat (17/1/2025), Prof. Dr. H. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag., atau yang akrab disapa Prof. Inung, hadir sebagai narasumber. Prof. Inung yang menjabat sebagai Sekretaris Badan (Sesban) Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama RI menyampaikan sejumlah gagasan strategis terkait pengelolaan perpustakaan di era modern.  

Dalam pemaparannya, Prof. Inung membuka wawasan para peserta dengan mengingatkan sejarah perpustakaan tertua di dunia, yakni Perpustakaan Ashurbanipal yang berdiri pada abad ke-7 SM di wilayah yang kini dikenal sebagai Irak. Dengan koleksi mencapai 30 ribu dokumen dan pengelolaan yang terorganisir, perpustakaan tersebut menjadi tonggak awal pentingnya arsip dan informasi dalam peradaban manusia. "Sejak zaman kuno, perpustakaan telah menjadi pusat pengelolaan informasi yang berkualitas. Semangat inilah yang harus kita teruskan hingga kini," ujar Prof. Inung.  

Prof. Inung menekankan pentingnya perpustakaan Kementerian Agama untuk menjadi pusat informasi unggul dan andal. Ia menggarisbawahi perlunya koleksi buku dan dokumen arsip yang relevan dengan kebutuhan internal kementerian maupun masyarakat umum. "Perpustakaan yang unggul harus memiliki bahan-bahan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Koleksi yang tidak relevan hanya akan mengurangi daya tarik perpustakaan," tambahnya.  

Selain itu, ia juga menyoroti sistem penataan koleksi sebagai salah satu indikator kualitas perpustakaan. Menurutnya, perpustakaan yang dikelola dengan baik harus mempermudah akses ke dokumen, baik secara fisik maupun digital. "Digitalisasi koleksi menjadi keharusan agar perpustakaan dapat diakses secara online melalui website yang terintegrasi. Hal ini akan meningkatkan jangkauan layanan perpustakaan," jelas Prof. Inung.  

Dalam upayanya mendorong transformasi perpustakaan di lingkungan Kemenag, Prof. Inung mengingatkan pentingnya akreditasi perpustakaan. Akreditasi menjadi langkah strategis untuk memastikan kualitas layanan dan koleksi perpustakaan. Ia menyebut Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) dan perpustakaan di lingkungan Kemenag sebagai contoh yang diharapkan menjadi model perpustakaan unggul.  

"Perpustakaan yang berkualitas bukan hanya sekadar tempat menyimpan buku, tetapi juga pusat informasi yang menyediakan bahan-bahan relevan bagi pengguna internal maupun eksternal," katanya.  

Sebagai penutup, Prof. Inung mengingatkan 30 peserta bimtek yang terdiri dari pustakawan madrasah se-Bandung Raya tentang pentingnya relevansi koleksi dengan kebutuhan pengunjung. "Perpustakaan yang baik adalah perpustakaan yang selalu memperbarui koleksinya sesuai kebutuhan pengguna, baik dalam bentuk fisik maupun digital," tegasnya.  

Acara bimtek ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kualitas pengelolaan perpustakaan di lingkungan Kementerian Agama. Dengan transformasi ke arah digitalisasi dan pengelolaan berbasis kebutuhan pengguna, perpustakaan di bawah naungan Kemenag diharapkan mampu menjadi pusat informasi yang relevan, modern, dan dapat diandalkan. [ratu]