Balai Diklat Keagamaan (BDK) Bandung menggelar Rapat Koordinasi Kediklatan tahun 2021
  • 22 November 2021
  • 237x Dilihat
  • Berita

Balai Diklat Keagamaan (BDK) Bandung menggelar Rapat Koordinasi Kediklatan tahun 2021

Karawang (21 November 2021). Balai Diklat Keagamaan (BDK) Bandung menggelar Rapat Koordinasi Kediklatan tahun 2021. Kegiatan berlangsung pada 21-23 November 2021 di Hotel Akshaya Front One Karawang.
Rakor dengan tema “Sinergitas Menuju Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berintegritas Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat” diikuti oleh 100 peserta yang berasal dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas), Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh), Kelompok Kerja Madrasah (KKM), Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), Perkumpulan Guru Madrasah (PGM), Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI). Hadir pula pada kesempatan itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat H. Adib.
Kapusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Balitbang Diklat Kemenag RI Imam Syafei mengatakan bahwa Pusdiklat dan BDK diberi kepercayaan mengembangkan sumber daya manusia yang profesional dan handal. “Semua instansi maju dan berkembangnya tergantung pada SDM di belakangnya,” ujar Imam di Karawang, Minggu (21/11/2021).
Untuk membangun SDM yang handal, kata Imam, dibutuhkan 4S yaitu SPIRIT menciptakan sesuatu tergantung pada niat dan semangatnya; SOLIDARITAS membangun sinergitas; SPEED yang cepat, tidak melewati timeline agar tidak kehilangan momentum, dan SMART mengembangkan invonasi dan kecerdasan.
Menurut Kapus Imam ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan, yakni meng- update dan meng- upgrade semua pengetahuan. “Jangan sampai ketinggalan informasi mengenai perkembangan dan pengetahuan yang berkaitan dengan profesi. Sebab berada di posisi yang tepat akan tergilas kalau tidak di tempat dan berada di puncak prestasi akan terpuruk jika tidak berinovasi,” kata Kapus Imam.
Selanjutnya Imam mengimbau agar melakukan yang terbaik dan berbeda dengan biasanya. “Kompetensi tuntutan di abad ke-21 kalau tidak berinovasi pasti akan ketinggalan,” ungkapnya.
Terdapat perbedaan antara pendidikan dan pelatihan. Pendidikan berkontribusi dalam pengenalan sikap, perilaku, dan pengetahuan. Sedangkan pelatihan berkaitan dengan kesempatan seseorang untuk mengekspresikan potensi dan kecerdasan.
“Semua orang punya kompetensi, tapi ada yang muncul dan ada yang tidak. Potensi itu netral berada di tengah, jika dilakukan secara konsistensi akan menghasilkan kompetensi,” tutupnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BDK Bandung Aguslani mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk melaksanakan penguatan program-program pelatihan serta perbaikan mutu penyelenggaraan pelatihan. “Rakor ini sebagai langkah awal bagi persiapan penyelenggaraan program pelatihan tahun anggaran 2022,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Aguslani mengatakan, hasil rakor akan dijadikan panduan bagi manajemen untuk membuat kebijakan sehingga seluruh program kerja dapat terlaksana secara tertib, efektif, dan efisien. “Diharapkan hasil rakor dapat memberikan output bagi diklat yang bermakna untuk menunjang pelaksanaan tugas-tugas Kementerian Agama,” tandasnya.[barjah]