Bergerak dalam penguatan pendapatan negara, Aguslani: Jangan mau masbuk terus!
Sebagai satuan kerja di Kementerian Agama yang selama ini mendapatkan topangan anggaran dari negara (APBN), Balai Diklat Keagamaan Bandung tentu memiliki beberapa fasilitas yang pada gilirannya dapat dimanfaatkan publik. Hal ini membuka peluang untuk sama sama terlibat dalam penguatan pendapatan negara bukan dari pajak (PNBP). Jauh jauh hari, dalam beberapa kesempatan Kepala Badan, Amin Suyitno menegaskan pentingnya keterlibatan seluruh satker di bawah komandonya untuk bergerak berjamaah dalam hal ini.
Agus Nasihatul Achyar, Kasubbag TU BDK Bandung, Ketika dikonfirmasi (7/3/2023) menyampaikan bahwa sejauh ini BDK Bandung yang berdiri di area seluas 10.325 M2 memiliki beberapa fasilitas. Mulai dari ruang asrama, ruang kelas, aula, serta fasilitas olahraga terbuka (lapang tenis), termasuk area untuk fasilitas publik berupa ATM.
Menurut Agus, tahapan BDK Bandung menuju PNBP ini telah dilakukan dengan berkirim surat dan berkoordinasi dengan KPKNL. Melalui surat Dirjen Kekayaan Negara Kanwil Kekayaan Negara dan Lelang Bandung Nomor S-890/KNL080.1/2-23 menyetujui untuk pelaksanaan bimtek. Bimbingan teknis tentang pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN) ini sendiri telah dilaksanakan pada 17 Februari lalu.
“Tahapan berikutnya pasca bimtek ini adalah KPKNL akan melakukan peninjauan dan penetapan harga untuk masing masing fasilitas yang dapat disewakan untuk dimanfaatkan oleh publik.” Demikian Agus menjelaskan.
Di tempat terpisah, Kepala BDK Bandung, Dr. Aguslani berharap bahwa seluruh tahapan ini dapat segera diselesaikan (8/3/2023).
“Kita berharap, penyelesaian rangkaian ini menjadi wujud loyalitas kita pada negara dan pimpinan dalam rangka percepatan penguatan keuangan negara dari PNBP.” Tegas aguslani.
“sejauh ini kita telah tertinggal dibandingkan rekan rekan kita, terutama BDK Padang yang telah bergerak mengamankan kebijakan ini. Kita jangan masbuk terus” Lanjutnya. [FN]