Cerita Sebagai Motivasi Peserta Didik Mengembangkan Potensi di Masa Pandemi
Cerita Sebagai Motivasi Peserta Didik Mengembangkan Potensi di Masa Pandemi
Kukuh Subardi, S.Pd.I.
MTs Negeri 2 Purworejo
Pendidikan merupakan kunci kemajuan peradaban bangsa. Pada peradaban bangsa mana pun, profesi guru memiliki peran yang strategis, karena penyandang profesi guru mengemban tugas sejati bagi proses kemanusiaan, pemanusiaan, pencerdasan, pembudayaan, dan pembangun karakter bangsa. (Danim, 2002). Pada masa pandemi Covid-19 Guru Madrasah di seluruh wilayah Indonesia menghadapi tantangan dalam menjalankan tugas sebagai garda terdepan kemajuan pendidikan Indonesia.
Tantangan yang dihadapi oleh guru sangat beragam meskipun dalam satu madrasah, dengan tantangan tersebut guru dituntut untuk secara cepat menyesuaian diri dengan kondisi riil di lingkungan kerja maupun aturan dari pemerintah. Dengan adanya situasi pandemi Covid-19 menjadikan guru mau tidak mau, suka tidak suka harus mampu melaksankan tugas keguruan dengan baik untuk memenuhi hak peserta didik dalam mendapatkan pembelajaran yang maksimal.
Dari sekian banyak tantangan yang dihadapi oleh guru adalah bagaimana dalam situasi pandemi ini, guru mampu untuk menstimuli dan memfasilitasi peserta didik untuk terus mengembangkan potensi dirinya, meskipun tidak dengan pebelajaran tatap muka. Pembelajaran lebih sering secara jarak jauh (daring), bahkan selama pandemi sejak Maret 2019- Juli 2021 dilaksanakan secara daring. Untuk itu, peluang untuk munculnya peserta didik yang kreatif dan senang belajar akan lebih besar dari guru yang semangat belajarnya tinggi dan kreatif pula. Guru yang kreatif merupakan guru yang menggunakan berbagai pendekatan dalam proses belajar mengajar dan membimbing peserta didiknya.
Kreatifitas guru di masa pandemi sangat dibutuhkan saat ini ketika malaksanakan proses pembelajaran. Sebagai contoh adalah pemanfaatan media pembelajaran yang interaktif dalam pengajaran secara jarak jauh. Misalnya dengan menggunakan Google Meet ataupun Zoom sehingga sebagai guru tetap bisa berkomunikasi secara aktif secara langsung melalui media tersebut. Dengan melalui Google meet atau Zoom guru bisa meningkatkan kratifitasnya dalam mengajar, karena berbeda dengan pembelajaran secara tatap muka.
Salah satu ciri guru yang kreatif, adalah mampu mengemas materi pembelajaran dan suatu cerita. Cerita dalam konteks pembelajaran, sangat membantu guru dalam mempermudah peserta didiknya memahami konsep-konsep yang sulit. Alasannya adalah manusia memahami cerita karena cerita karena cerita beresonansi dengan peserta didik. Cerita menarik emosi daripada logika, dan emosi merupakan inti dari kesadaran diri. Yang harus perlu diperhatikan dalam membuat cerita dalam konteks pembelajaran tidak perlu cerita sangat luar biasa dalam hal pengalaman manusia. Cerita hanya perlu otentik, berhubungan dengan apa yang diajarkan dan bermakna bagi peserta didik yang terlibat. Cerita menggambarkan sesuatu yang unik, nyata dan sarana pribadi untuk meningkatkan pengalaman belajar bagi peserta didik. Kisah-kisah pribadi yang terbia, digunakan dalam konteks, merupakan komponen kunci dari pembelajaran kreatif karena cerita menyediakan dasar atau jangkar yang baik untuk mengingat materi pembelajaran dalam konteks dan bahkan lebih penting lagi berpotensi positif untu mentransformasikan pengalaman bagi banyak peserta didik.
Sebagai contoh saat guru menjelaskan suatu topik, akan dengan mudah apabila dikemas dalam suatu cerita. Seperti halnya guru ketika menyampaikan kisah tentang dakwah Nabi Muhammad Saw di Mekah dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang dikaitkan dengan pengalaman yang mungkin dimiliki oleh guru dalam perjalanan hidupnya yang pernah dialaminya. Cerita tersebut sebagai salah satu contoh yang diangkat dari kehidupan sehari-hari, dapat disajikan sebelum menyampaikan suatu konsep atau saat guru sedang menjelaskan konsep diperjelas dengan cerita tersebut. Intinya, cerita ini digunakan untuk membantu peserta didik lebih mudah memahami materi yang diajarkan.
Cerita yang bagaimana yang dapat digunakan untuk memperkaya peserta didik belajar, diantaranya adalah cerita yang menarik dan efektif untuk menyediakan gambaran area topik atau konsep baru, cerita yang mampu menarik emosional yang berdampak untu meningkatkan keberhasilan belajar, dan mampu membangun hubungan model sikap dan kepribadian yang baik, seperti cerita akan membangkitkan neuron dan memiliki dampak pada bawah sadar yang kuat pada persepsi, dan keyakinan jangka panjang. Jadi, disaat pandemi seperti sekarang ini, guru diharapkan mampu mengemas materi pembelajaran dengan menarik salah satunya dengan cerita, untuk lebih memotivasi peserta didik dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya.