DILEMA PEMBELAJARAN DARING  DI MASA PANDEMI COVID-19

DILEMA PEMBELAJARAN DARING DI MASA PANDEMI COVID-19

“DILEMA PEMBELAJARAN DARING  DI MASA PANDEMI COVID-19 “

Oleh : Susilawati, S.Pd

Sistem pendidikan di Indonseia sedang mengalami tantangan baru yang disebabakan karena adanya wabah virus covid-19 yang menyebabkan seluruh sistem pembelajaran di lembaga pendidikan dialihkan kepada metode pembelajaran online atau yang kita sebut pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran daring. Pertama dalam sejarah, adanya sebuah virus yang begitu lama menghantui bumi kita tercinta yaitu Indonesia. Di mana di awal- awal datang nya virus ini ke Indonesia, kadang kita merasa tidak percaya, sebenarnya ada atau tidak yang namanya virus covid itu. Namun seiring berjalannya waktu, kita percaya bahwa covid-19 ini memang ada, banyak orang yang sudah merasakan bagaimana virus ini menyerang sistem imun kita terutama saluran pernafasan, termasuk saya pernah juga merasakan gejalanya. Tepatnya di mulai Maret 2020 sekolah mulai memberlakukan belajar dari rumah untuk meminimalisir penyebaran virus covid-19 ini. Semua perkantoran pun harus menerapkan WFH yaitu bekerja dari rumah, begitupun kami sebagai tenaga pendidik juga menerapkan kebijakan pemerintah ini.

Mungkin bagi mereka yang dekat dengan keluarga, ini adalah sebuah hikmah bisa berkumpul lebih banyak dengan keluarga, tapi tidak dengan saya yang bekerja jauh dari keluarga, terutama dari anak- anak saya, dimana mereka masih sangat membutuhkan kasih sayang dan dan belaian seorang ibu. Ya, sejak anak yang besar usia 5 tahun dan anak yang kecil usia 2 tahun saya sudah meninggalkan mereka demi tugas di MAN 4 Cirebon. Ingin rasanya saat pandemi seperti ini, membersamai anak kandung saya belajar dari rumah, membimbingnya mengerjakan tugas, namun semuanya tetap kembali kepada tanggung jawab saya sebagai abdi negara, dimana saya harus mementingkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi, karena itulah keinginan itu tidak bisa saya wujudkan, semoga Allah selalu menjaga anak- anak walau saya jauh dari mereka, Aamiin. Di balik suka duka nya jauh dari keluarga, karena tuntutan pekerjaan, seabagi seorang pendidik, saya yang tadi nya jarang sekali memegang laptop, karena pandemi covid-19 ini, mengharuskan saya banyak belajar demi tetap bisa melaksanakan tugas sebagai seorang pendidik. Maklum, dulu saya 14 tahun mengajar di sebuah Mts di perkampungan yang memang agak kurang fasilitas, mungkin karena gaji juga tidak seberapa sebagai tenaga honorer, sehingga membuat kami para guru untuk membeli sebuah laptop saja harus berbenturan dengan kebutuhan keluarga.

Namun setelah menjadi seorang ASN, pekerjaan menuntut saya untuk selalu belajar agar peserta didik tidak bosan dengan pembelajaran yang selalu di akhiri dengan tugas- tugas, apalagi pelajaran yang saya ampu adalah pelajaran Matematika yang banyak ditakuti oleh peserta didik, karena momok nya yang sulit terhadap pelajaran ini. Setiap hari saya belajar membuat bahan ajar dengan powerpoint, membuat suara pada video, dan lain sebagainya. Saatnya seorang pendidik dituntut untuk mengembangkan kemampuannya dalam menggunakan teknologi.Disinilah guru melaksanakan kebijakan pemerintah melalui pembelajaran daring. Berbagai flatform digunakan dalam pembelajaran daring, terutama di bawah Kementerian Agama ada paltform e- learning Madrasah yang fitur nya sudah lumayan lengkap untuk menunjang pembelajaran daring ini.

Berbagai respon positif disampaikan peserta didik terkait pembelajaran daring ini, namun tidak sedikit juga dari mereka yang memberi respon negatif terhadap pembelajaran daring. Karena dalam pelaksanaannya di lapangan, pembelajaran daring ini memiliki tantangan  bahkan kendala yang cukup berarti bagi kami sebagai tenaga pendidik, baik dari aspek sumber daya manusia, sarana prasarana peserta didik di rumah juga selalu menjadi penghambat para peserta didik untuk mengikuti pembelajaran daring setiap harimya. Ada peserta didik yang tidak mempunyai hp, kesulitan membeli kuota karena perekonomian keluarga, dan banyak permasalahan lain yang diungkapkan mereka terhadap diberlakukannya pembelajaran daring ini. Walau banyak hambatan, namun saya sebagai seorang pendidik selalu berusaha untuk selalu aktif dalam setiap pembelajaran. Saya lakukan semampu dan sebisa saya, sehingga seluruh peserta didik dapat merasakan pendidikan sewajarnya seperti biasa. Dari lubuk hati yang paling dalam, saya selalu berdo’a kepada Allah SWT, semoga pandemi ini segera berlalu, agar kami sebagai pendidik bisa lagi bertatap muka dengan anak didik kami, membentuk karakter mereka yang penuh dengan keragaman, Aamiin yaa Mujiibassailiin