GAIRAH DARING MEREVITALISASI CAKAP TEKNOLOGI

GAIRAH DARING MEREVITALISASI CAKAP TEKNOLOGI

GAIRAH DARING MEREVITALISASI CAKAP TEKNOLOGI

Lia Nur Asriah Maulia

Nurliaaja2@gmail.com

Guru Bahasa Arab, MAN Kota Cimahi

Pembelajaran tatap muka yang selama ini dilaksanakan di sekolah telah berganti dengan sistem pembelajaran secara daring. Pembelajaran jarak jauh baik secara daring maupun luring ataupun kombinasi dari kedua sistem tersebut, telah mengukir sejarah baru dan fenomenal bagi dunia pendidikan. Sistem pembelajaran ini begitu populer dan menjadi acuan pembelajaran selama pandemi. Dengan sistem daring ini membuka mata semua guru untuk terus belajar dan memanfaatkan teknologi sebagai sumber belajar. Penguasaan teknologi tenaga pendidik semakin meningkat. Pembelajaran secara daring dengan waktu yang fleksibel juga telah memberikan kesempatan besar pelaksanaan merdeka belajar. Siswa diberi kesempatan untuk mengelola waktu belajar sendiri dan bekerja sama dengan orang tua di rumah. 

Didalam pembelajaran jarak jauh yang kita laksanakan sekarang tidak dapat dipungkiri bahwasannya saat menggunakan teknologi informasi komunikasi yang ada baik guru maupun murid masih sangat rendah didalam pengusaan teknologi. Teknologi sekarang hidup secara berdamping dengan kita namun tidak semua orang mampu menggunakan teknologi tersebut dengan maksimal dan mampu memahami setiap manfaat dan fungsi dari teknologi yang digunakan dengan baik. Kepemilikan perangkat pendukung teknologi juga menjadi masalah tersendiri yang kita alami pada saat masa pembelajaran jarak jauh ini. Untuk menjalankan pembelajaran secara daring ini, perlu adanya media pembelajaran yang dapat digunakan untuk keberlangsungan kegiatan belajar dan mengajar para guru dan murid di masa pandemi ini.

Sistem pembelajaran daring ini banyak menggunakan media online berupa aplikasi seperti Google Classroom dan Edmodo. Ada juga menggunakan aplikasi yang dapat tatap muka secara online seperti Google Meet dan Zoom yang biasanya digunakan di pembelajran untuk memudahkan guru dan siswa berinteraksi dalam KBM,

Namun perlu diketahui juga bahwa dalam pembelajaran jarak jauh, peranan guru terhadap murid sangatlah penting dimana fungsi guru adalah sebagai fasilitator yang memberikan ilmu pengetahuan kepada siswa siswinya. Dan murid adalah objek pelaksana belajar dalam kegiatan pembelajaran secara daring. Tidak dapat dipungkiri, bahwa sistem pembelajaran daring merupakan suatu hal baru bagi kebanyakan guru, siswa dan orang tua.

Pembelajaran secara konvensional (tatap muka) yang selama ini mereka dilakukan, sudah dianggap yang paling nyaman. Tetapi dengan munculnya wabah Covid-19 yang sampai saat ini belum mereda, mau tak mau sistem pembelajaran konvensional itu dipaksa berubah. Jika sebelum pandemi, pembelajaran dilakukan dengan tatap muka di ruang kelas. Maka dimasa pandemi pembelajaran mesti dilakukan secara daring tanpa bertatap muka secara langsung. Selain berpisah secara fisik, pembelajaran secara daring membutuhkan pengetahuan serta kemampuan tentang internet dan teknologi informasi serta komunikasi yang baik.

Di satu sisi, guru mesti mampu menyiapkan desain pembelajaran dan materi yang cocok disajikan secara daring serta mampu menguasai teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk melaksanakannya. Tapi di sisi lain, siswa dituntut menguasai teknologi informasi untuk mengikuti pembelajaran tersebut. Mungkin bagi sebagian guru dan siswa, tidak kesulitan menggunakan internet dalam pembelajaran daring. Tetapi bagi sebagian guru dan siswa yang masih gaptek (gagap teknologi) akan menjadi masalah. Walaupun mereka sudah memiliki telepon genggam pintar (smartphone), notebook atau laptop, namun belum pernah memanfaatkannya untuk pembelajaran daring. Kondisi seperti inilah yang kemudian memunculkan masalah baru. Maka dari itu harus dicarikan solusinya yaitu dengan merevitalisasi penggunaan alat komunikasi menjadi sebuah alat yang mampu menjadi teman sehari – hari dalam pelaksanaan pembelajaran,  berhubung pembelajaran secara daring sudah menjadi tuntutan dan kebutuhan dimasa pandemi Covid-19 ini, maka guru dan siswa mesti memaksakan diri mereka sendiri untuk belajar dan memahami teknologi informasi.

Pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan perangkat pedagogi atau alat bantu pendidikan yang memungkinkan harus menggunakan akses internet dan teknologi informasi yang baik untuk menjadi fasilitas dalam pembentukan proses belajar dan pengetahuan melalui interaksi yang dilakukan (Roida, 2020)

Penguasaan teknologi informasi ini menjadi kewajiban bagi guru dan siswa bahkan orang tua. Oleh sebab itu, para guru dan siswa dihadapkan dengan tantangan baru yang mau tidak mau mesti mereka hadapi. Dengan berbagai cara, mereka berusaha belajar memahami dan menguasai teknologi informasi serta mengimplementasikannya dalam pembelajaran daring. Ada yang belajar secara mandiri dan ada juga yang belajar secara berkelompok di sekolah masing-masing. Akibatnya setelah mereka menguasai dan mampu menggunakan teknologi informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran daring, mereka baru merasakan betapa dimudahkan dalam berbagai hal yang terkait dengan pembelajaran daring. Sebahagian guru, siswa dan orang tua yang selama ini kurang peduli terhadap pemanfaatan teknologi informasi untuk kegiatan proses belajar mengajar, sekarang sudah bisa merasakan sendiri manfaatnya. Ternyata dengan menggunakan teknologi mereka sangat dimudahkan dalam melaksanakan pembelajaran. 

Terjadinya revitalisasi penguasaan Teknologi informasi bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi sekarang proses belajar mengajar menjadi semakin mudah dan fleksibel. Artinya, di satu sisi pandemi Covid-19 memang menimbulkan efek negatif, tetapi di sisi lain juga mampu memberikan efek positif bagi dunia pendidikan. Oleh sebab itu, jangan hanya dilihat dari sisi negatifnya saja. Pasti ada hikmah di balik musibah ini. Terbukti, setelah adanya wabah pandemi Covid-19, dunia pendidikan mengalami banyak kemajuan terutama pengetahuan di bidang teknologi.

Saat ini setelah hampir 2 tahun berlalu wabah covid – 19 berlangsung dapat kita lihat, banyak guru dan siswa yang sudah sangat mahir menggunakan berbagai jenis teknologi pembelajaran, misalnya membuat video pembelajaran, memiliki channel youtube, menguasai google classroom, e-Learning dan lain sebagainya. Semoga penguasaan mereka terhadap teknologi informasi ini menjadi langkah awal kebangkitan mutu pendidikan dan menjadi sebuah kebiasaan baru dalam pembelajaran daring.