Guru Madrasah dan Publikasi Ilmiah
Dua Widyaiswara BDK Bandung, Losarini Sumartati, M.Pd dan Vidia Lantari Ayundhari, M.Pd tengah memberikan pelatihan Publikasi Ilmiah Angkatan I Kankemenag Kota Bogor bertempat di Gedung Pusat Pengembangan Islam Bogor (PPIB) pekan ini. Seluruh peserta mengikuti dengan antusias dan semangat. Sama seperti guru di sekolah umum, tantangan dan kendala guru madrasah dalam memenuhi Unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan adalah bidang Publikasi Ilmiah.
Seperti diketahui, ada 10 macam publikasi ilmiah yang dapat dibuat oleh guru yaitu: presentasi di forum ilmiah, hasil penelitian, tinjauan ilmiah, tulisan ilmiah populer, artikel ilmiah, buku pelajaran, modul/diktat, buku dalam bidang Pendidikan, karya terjemahan, dan buku pedoman guru. Seluruh peserta pelatihan mempresentasikan jenis publikasi ilmiah tersebut secara berkelompok. Guru sebenarnya hanya memilih salah satu atau beberapa produk publikasi ilmiah untuk kecukupan Angka Kreditnya. Namun, selain mempertimbangkan kecukupan nilai Angka Kredit, mereka juga dapat mengevaluasi diri dan mengukur kemampuan masing-masing dalam mempublikasikannya. Tidak semua guru dapat menerbitkan buku, tetapi mereka dapat menulis makalah misalnya.
Peserta pelatihan mengeluhkan tentang susahnya mencari ide/gagasan dalam menulis, kurangnya literatur, gagap teknologi, belum terbiasa, terbatasnya waktu, menulis orisinal, dan lain sebagainya. Para widyaiswara pun membagikan ilmu, pengalaman, serta mengarahkan agar peserta pelatihan dapat mencapai tujuannya dalam menulis publikasi ilmiah. Di antaranya, guru dapat mencari ide/gagasan melalui permasalahan belajar sehari-hari dengan topik yang lebih spesifik, sehingga mereka dapat menggunakan metode yang sesuai termasuk Penelitian Tindakan Kelas. Widyaiswara juga memotivasi mereka untuk tidak lelah belajar, karena baik tua-muda sangat mungkin untuk mampu dan terampil dalam mengoperasikan perangkat teknologi. Selain itu, peserta pelatihan diajak untuk menulis jurnal pribadi di waktu senggang agar keterampilan menulisnya semakin baik. Keterampilan memparafrase dan menerjemahkan teks, manajemen referensi, membuat akun, mencari, juga menulis artikel OJS adalah beberapa latihan lainnya yang dilakukan peserta. [VLA]