Guru Profesional, Melek Teknologi
“Guru Profesional, Melek Teknologi“
Oleh: Penta Astari Prasetya
Guru Pendidikan Agama Kristen
Berbicara masalah pendidikan, tentu tidak dapat dipisahkan dengan pelaku atau pemeran dalam dunia pendidikan. Pemeran utama dalam pendidikan adalah pendidik dan peserta didiknya. Penghujung tahun 2019, masyarakat dunia bahkan Indonesia dikagetkan dengan pandemi covid-19. Keadaan ini membawa dampak besar terhadap kehidupan masyarakat luas. Pola kehidupan sosial, keadaan perekonomian masyarakat, serta sangat memberi pengaruh yang kuat dan berdampak bagi dunia pendidikan. Penyebaran virus yang begitu cepat seolah memaksa pemerintah untuk mengambil Langkah tepat untuk memutus rantai penyebaran covid-19. Mulai dari jaga jarak, pakai masker, cuci tangan bahkan PSBB diberlakukan untuk berbagai daerah di wilayah Indonesia.
Untuk sektor Pendidikan, pemerintah menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan satu tujuan agar hak belajar anak tetap terpenuhi dan Kesehatan anak tetap terjamin. Banyak sekolah yang menerapkan pembelajaran daring dengan memanfaatkan berbagai perangkat teknologi dan akses internet, namun ada Lembaga Pendidikan yang tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan jumlah yang terbatas dan sebagian menerapkan penugasan.
Dari segi manfaat, proses pembelajaran jauh jauh (PJJ), telah membawa pendidikan di tanah air menuju kearah digitalisasi. Namun pada kenyataannya, tidak semua lapisan masayarakat yang terlibat dalam proses pendidikan bisa mengikuti arus digitalisasi. Hal tersebut menimbulkan masalah tersediri dalam dunia pendidikan. Bagi daerah yang mengalami kendala dalam jaringan internet dan kurangnya kepemilikan gawai serta rendahnya tingkat ekonomi masyarakat, PJJ ini, tentu sulit untuk dilakukan. Selain hambatan tersebut, proses pembelajaran langsung, tatap muka pun mengalami kendala, dalam masa pandemi ini.
Dalam Undang-Undang No.14 tahun 2005, Guru disebutkan sebagai pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevalusi peserta didik pada pendidikan formal dari anak usia dini, pendidikan dasar sampai pendidikan menengah. Ditengah problema pendidikan seperti sekarang, guru merupakan garda terdepan untuk memajukan pendidikan. Sejalan dengan sang dokter, sebagai garda terdepan untuk mengatasi pergumulan kesehatan tentang “si-corona”, guru juga menjadi garda terdepan untuk mendampingi peserta didik dalam proses belajar (daring), di tengah himpitan “si-corona”.
Guru menjadi sosok yang sangat berperan dalam usaha memajukan pendidikan di era pandemi ini. Sang guru berkutat dengan segala daya dan upaya untuk mendampingi putra-putri bangsa di era baru ini. Tak dapat dipungkiri pekerjaan guru pun menjadi semakin kompleks. Sehingga memang sangat diperlukan seorang guru yang kreatif. Dalam situasi ini pun, masyarakat memiliki dambaan yang sangat tinggi terhadap profesionalisme seorang guru, dalam mendidik putra-putri bangsa di era pandemi. Masyarakat menaruh harap bahwa, pendidikan tidak kena “virus corona” sehingga orang menjadi cemas dan takut untuk belajar. Guru pun seolah harus menjadi dokter bagi pendidikan di era pandemi ini.
Tujuan pendidikan adalah untuk membuat generasi penerus bangsa menjadi generasi yang cerdas, serta berkarakter bangsa yang berbudaya. Bersinggungan dengan hal tersebut, penulis memberi judul tulisan ini “Guru Profesional Melek Teknologi”. Sebelum wabah pandemi merajalela, sang guru bisa saja terlena dalam kegelapan akan gagapnya teknologi dengan semua kemajuan dunia globalisasi dan digitalisasi. Pendidikan berjalan seolah biasa-biasa saja dengan kemampuan sang pendidik yang juga biasa-biasa saja, asalkan kegiatan belajar mengajar terlaksana dengan baik dalam kelas. Sekarang dalam masa pandemi, pendidikan menjadi tidak biasa. Pendidikan menjadi suatu yang memberi tantangan baru bagi seorang pendidik. Dari gelap atau minimnya dunia digital, harus tersentak pada terangnya dunia teknologi digital yang membuat seorang pendidik, mau tidak mau, suka tidak suka, harus bangkit, maju melawan ketidakpuan atau gagapnya teknologi dan mulai bersahabat dengan teknologi. Menjadi seorang guru profesioanal yang siap maju, berkembang, meningkatkan kompetensi seiring dengan kemajuan jaman dan gaya hidup peserta didik yang milenial. Guru profesinal yang mempunyai keahlian dan kompetensi yang siap berkaloborasi dengan suasana pendidikan terkini.
Pandemi boleh ada, namun sejalan dengan hal tersebut pandidikan tak boleh padam. Pendidikan harus terus menerus melaju seiring perkembangan dunia. Kemajuan itu tentu harus didukung oleh pendidik selalu aktor utama pendidikan. Mari teruslah berjuang, tingkatkan kapasitas kita selaku pendidik, agar anak-anak bangsa tidak tergerus dalam arus pandemi yang mematikan. Namun sebagai pendidik kita membawa anak-anak bangsa ini, untuk kuat, tangguh dan berkarakter dalam mengahadapi masa pandemi.
Dalam memajukan dunia pendidikan di masa pandemi, tetaplah menjadi versi terbaik dari diri kita sebagai pendidik. Teruslah berjuang memajukan pendidikan dengan segala kompetensi yang ada. Badan boleh lelah, mata boleh basah, tapi hati janganlah pernah menyerah untuk memajukan pendidikan, demi menjadikan anak-anak bangsa yang cerdas, berakhlak dan berkarakter. Mari jadilah guru profesinal yang melek teknologi, ditengah peserta didik yang milenial.
Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh !