HUD – HUD DAN PEMBELAJARAN DARING
  • 15 Agustus 2021
  • 1215x Dilihat
  • Gumeulis

HUD – HUD DAN PEMBELAJARAN DARING

HUD – HUD DAN PEMBELAJARAN DARING

A. T. Saepuloh

atsaepuloh1994@gmail.com

MAN Kab. Bandung Barat

Hud - hud merupakan salah satu burung yang namanya amat dikenal, hal yang dapat diketahui karena ada keterkaitan dengan histori kenabian. Dalam perspektif historis, burung itu memiliki insting yang luar biasa, memiliki penglihatan yang dapat menjangkau sesuatu di balik keterbatasan mata memandang, memiliki kecerdasan dalam memahami serta merespon hal- hal yang terjadi di lingkungan sekitarnya, dan memiliki rasa kepatuhan terhadap titah sang empunya. Kelebihan burung itu, dapat diketahui oleh Nabi Sulaiman dengan kemampuannya memahami bahasa burung dan karakternya sebagai anugerah terbesar dari Allah SWT. Oleh sebab itulah, Nabi Sulaiman memanfaatkan kelebihan yang ada pada burung itu dalam menjalankan tugas kenabian dan kerasulannya.

Dalam sejarah, tercatat bahwa burung itu dengan segala kelebihannya ternyata dapat menundukkan kebesaran dan keagungan Nabi Sulaiman. Sesuatu yang tidak dapat diketahui oleh Nabi Sulaiman, dapat diketahui oleh burung tersebut.

Sehubungan dengan itu, Allah tidak segan untuk mengambil ibrah (pelajaran) berharga dari binatang, yang di dalamnya terdapat keistimewaan, dalam memberikan hidayah kepada umat manusia dalam masa pandemi seperti sekarang ini. Pandemi covid -19 mengantarkan seluruh aktifitas terhenti, hal ini menyebabkan ketimpangan dalam kehidupan manusia pada umumnya, khusunya dalam kegiatan belajar mengajar. Maka dari itu harus dibuatkan sebuah solusi dan solusinya adalah dengan melakukan pembelajaran Daring.

Pembelajaran daring awalnya tidak mudah, karena banyak kendala secara mental maupun teknis, akan tetapi seiring dengan waktu hal ini menjadi sebuah keharusan dan kebutuhan setiap orang.

Riwayat mengenai burung tersebut, hendanya tidak dijadikan legenda yang  hanya  dikenang  sebagai  peristiwa  historis, tetapi lebih mengarah pada fungsi terapi dalam bentuk hidayah yang dapat mempertahankan eksistensi kemanusiaan, Dengan demikian, perlu kiranya mengkaji kembali tentang burung hud hud, untuk dapat melihat dan memahami maksud dan tujuan burung hud hud dalam pembelajaran, terutama pembelajaran daring.

Maka dari itu penulis ingin menyampaikan; Apa relevansi burung hud- hud dalam pembelajaran daring di masa sekarang ?

Dari hasil pengamatan dana penelusuran literatur didapatkan bahwa kebiasaan dan karakterisktik burung hud – hud ( Mufrodi, 2019) dengan pembelaran daring dapat digambarkan sebagai berikut :

No

Karakteristik burung Hud- hud

Sifat/ karakter yang harus di kembangkan dalam pembelajran daring

1.

Burung hud hud memiliki rasa tanggung jawab, yakni menanggung segala sesuatu yang telah terjadi dan dialami.

Pembelajaran daring ( guru dan siswa)harus memiliki rasa tanggungjawab menyesuaikan keadaan saat ini

2.

Burung hud hud memiliki integritas diri atau kejujuran, sebagaimana apa yang dilaporkannya kepada Sulaiman benar- benar terjadi, dan dapat dibuktikan dengan membawa surat dari Sulaiman kepada penguasa negeri Saba’ (Ratu Balqis).

 

 

Pembelajaran daring harus memiliki integritas dari pengajar dan kejujuran dari siswa dibuktikan dengan aktifitas pembelajaran

3.

Burung hud hud memiliki kreatifitas dan kemandirian hidup, sebagaimana telah dijelaskan bahwa burung ini merupakan pengembara yang aktif pada siang hari di lahan terbuka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, mencari makan dengan menusuk-nusukkan paruhnya ke permukaan tanah, tanpa menggantungkan hidupnya pada fihak lain

Dalam pembelajaran daring seorang guru di tuntut untuk memiliki kreatifitas mengantarkansiswa untuk belajar mandiri

4.

Burung hud hud memiliki insting berdakwah; ketika melihat keadaan negeri Saba’ yang tidak sesuai dengan ajaran Allah, burung ini menganjurkan kepada Sulaiman untuk mengaktualisasikan ajaran Allah kepada kaum Saba’

Dalam pembelajaran daring seorang guru harus mempunyai insting berdakwah ( mengantarkan siswaberkarakter/ berakhlaq mulia)

5.

Burung hud hud bersifat sabar dan konsisten, hal yang dapat dilihat di dalam pengembaraannya ke negeri Saba’ dan dalam proses penyatuan dua kekuatan besar antara Sulaiman dengan Ratu Balqis, memerlukan konsistensi dan tingkat kesabaran yang tinggi.

 

Dalam pembelajaran daring seorang guru dituntut untuk bersabar dan konsisten dalam memberikan pelayanan kepada siswa

Burung hud hud dijadikan oleh Allah sebagai ibrah (pembelajaran) bagi umat manusia, agar dapat diambil hikmah dalam merespon problematika kehidupan. Allah berfirman dalam surat al-A’raf: 176, memerintahkan agar dapat menceritakan kisah-kisah yang terdapat di dalam al- 30 Q.S. al-Naml:20-22. Dan 31 Q.S. al-Naml: 28-29. Qur’an untuk dijadikan sebagai bahan renungan dan fikiran Keberadaan burung hud hud dikisahkan dan diabadikan di dalam al-Qur’an surat al-Naml: 20. Jika dilihat dari sifat, karakter, dan kelebihan burung hud hud, jelas kiranya sebagai konsekwensi dari daya refleksi dan daya insting

Realita kehidupan umat kontemporer, yang ditandai dengan kemutakhiran teknologi sampai pada puncak peradabannya yang tinggi, tidak lain sebagai manifestasi dari berfikir dinamis, kreatif, dan inovatif. Namun demikian, pola hidup pragmatis dan materialis menyebabkan umat kontemporer bersifat konstruktif, tetapi juga distruktif berlandaskan orientasi kepentingan diri, kelompok, dan materi. Sehubungan dengan itu, perlu adanya solusi sebagaimana yang dilakukan burung hud hud terhadap negeri Saba’. Solusi burung hud hud, terlihat menuai hasil positif yang menjadikan Saba’ sebagai “baldatun tayyibatun wa rabbun ghafur” (negeri yang baik dan Tuhanmu Yang Maha Pengampun). Hal yang dapat dipahami, dengan perilaku  hud hud tersebut mengantarkan pelaku pendidikan yang berada pada jaman pandemi sekarang ini dituntut untuk meiru dan mengimplementasikan perilaku yang tergambarkan oleh burung hud – hud sehingga melahirkan  umat kontemporer  berkeyakinan adanya Allah dan hal yang transendental, berpedoman pada ajaran-Nya yang universal sebagai tolok ukur kebenaran, etika, dan moral, berorientasi pada kehidupan di dunia dan akhirat, sumber ilmu pengetahuan adalah wahyu-akal-indera, jangan kalah dengan burung hud – hud jadilah manusia pembaharu mengikuti perkembangan jaman.

Relevansi burung hud hud dengan pembelajaran daring, di mana pola hidup dipandang amat penting bagi umat modern dan global untuk dapat mengantisipasi serta dapat mengangkat superioritas ke gradasi nilai yang setinggi-tingginya, sehingga pendidikan masa sekarang  benar-benar dalam keadaan yang lebih baik dan memacu kekuatan olah fikir dan olah dzikir sehingga melahirkan keimanan yang menyeluruh.