IMPLEMENTASI MERDEKA BELAJAR MASA PANDEMI
IMPLEMENTASI MERDEKA BELAJAR MASA PANDEMI
Heti Sugiarti, M.Pd
Guru MTsN 4 Tasikmalaya
Merdeka belajar merupakan gagasan yang dicanangkan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan, untuk mencetak sumber daya manusia yang unggul dengan mengutamakan pendidikan karakter. Tujuannya yaitu menciptakan peserta didik yang kritis, kreatif, kolaboratif dan terampil. Salah satu konsep merdeka belajar tentu saja harus diiringi oleh adanya kemerdekaan mengajar bagi guru. Namun, peserta didik tidak akan merdeka apabila pemikiran guru masih terpenjara.
Masa pandemi seolah menjawab dan memberikan kemudahan dalam merealisasikan program merdeka belajar. Dalam program tersebut, guru mampu mengatur sendiri tujuan, cara dan penilaian belajarnya tanpa ada interpensi dari pihak lain. Tidaklah mudah menjadi guru di masa pandemi, perlu berbagai inovasi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sehingga materi esensial dapat disampaikan dengan baik. Berbagai strategi pun di rancang untuk menyampaikan bahan ajar supaya sampai dengan mudah ke peserta didik. Masa pandemi mampu merealisasikan program merdeka belajar, meskipun tidak semua lapisan masyarakat belajar mampu merasakan manfaatnya.
Guru dan peserta didik merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam mengimplementasikan merdeka belajar, mereka memiliki kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan belajar. Bagi peserta didik yang merdeka dalam belajar, mereka lebih mandiri dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, memiliki kebebasan dalam mencari sumber belajarnya. Mereka dapat menggali informasi yang luas dan dalam, dari berbagai sumber dengan kemerdekaan waktu dan alur belajarnya. Memiliki komitmen yang berorientasi pada tujuan dan pencapaiannya, mereka antusias untuk terus mengembangkan diri dalam berbagai bidang. Bukan hanya itu, peserta didik yang merdeka dapat menentukan cara-cara yang sesuai untuk bekerja secara adaptif. Mereka paham hal-hal yang perlu ditingkatkan dan bagaimana melakukannya serta mampu menilai pencapaian dan kemajuannya.
Sedangkan bagi guru yang merdeka belajar, memiliki ciri sebagai berikut; Pertama, mempunyai kesempatan dalam menentukan tujuan, cara dan refleksi belajar untuk terus menerus melakukan pengembangan diri, seperti: terlibat dalam menetapkan target kinerja sekolah dan guru, melakukan refleksi berkala terhadap capaian dan proses mencapai target. Kedua, Guru mempunyai kesempatan mengembangkan kompetensinya sehingga siap menghadapi tantangan pengajaran sesuai bidang studi, memiliki kesempatan untuk mengikuti pelatihan yang sesuai kebutuhan belajarnya, kesempatan melakukan proyek percobaan, kesempatan mendapatkan umpan balik berkualitas dan kesempatan menilai kompetensinya. Ketiga, Guru mempunyai kesempatan melakukan kolaborasi dengan guru dan komunitas untuk menghasilkan karya atau mencapai tujuan bersama, seperti: kesempatan berinteraksi ke sekolah lain, kesempatan terlibat di komunitas yang relevan dan kesempatan melakukan proyek bersama. Keempat, Guru mempunyai kesempatan untuk mengenali, memilih, merencanakan dan mengembangkan karier sesuai potensi dan aspirasinya dengan tetap mengajar di kelas, seperti kesempatan berkarya, kesempatan mengenalkan karya melalui presentasi, pameran atau di web/aplikasi dan mendapat umpan balik terhadap karyanya.
Implementasi dari program merdeka belajar di masa pandemi, memberikan keleluasaan kepada guru untuk membuat rencana tindakan pembelajaran dalam meningkatkan inovasi serta menjalankan rencana pembelajaran. Tidak menuntut harus tercapainya kompetensi dasar yang sudah dirancang dalam silabus dan dijabarkan dalam RPP. Pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran juga menggunakan moda daring sehingga materi yang diberikan juga hanya materi esensial saja. Penerapan pembelajaran bisa dilaksanakan dengan cara sinkron atau asinkron. Pendidikan era ini dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar, kecakapan hidup yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan untuk menuntaskan seluruh capaian kurikulum.
Aktivitas dan tugas pembelajaran belajar dari rumah dapat bervariasi antar siswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing termasuk guru harus mempertimbangkan kesenjangan akses atau fasilitas belajar di rumah. Bukti atau produk aktivitas belajar dari rumah di beri umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna, tanpa diharuskan memberi skor/ nilai kuantitatif. Hal ini sangat menunjang terhadap tercapainya program merdeka belajar, peserta didik membuat portofolio dalam bentuk karya tulis baik dikerjakan mandiri maupun kelompok.
Esensi dari merdeka belajar masa pandemi adalah menggali potensi terbesar para guru untuk bersinergi dengan program merdeka belajar, memberikan arahan kepada peserta didik dalam pembuatan portofolio selama pembelajaran moda daring dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri. Pandemi Covid-19 memberikan potensi akselerasi kebijakan merdeka belajar. Pandemi ini telah menunjukan adanya perbedaan yang signifikan antara mereka yang memiliki akses terhadap teknologi dengan yang kurang peduli terhadap teknologi. Padahal, teknologi memiliki potensi terhadap terwujudnya pemerataan pendidikan di berbagai daerah. Masa pandemi ini memberikan keleluasaan kepada guru untuk mengoptimalkan program merdeka belajar.
Mari berproses bersama, untuk mengimplementasikan merdeka belajar. Masa depan bangsa ini tergantung pada proses kita mendidik calon generasi penerus bangsa. Maka dari itu, jadilah guru yang optimis dan berusaha menyesuaikan diri terhadap perubahan dengan terus belajar menggali kemampuan diri, tidak mengeluh dengan perubahan-perubahan yang sering terjadi. Selalu berusaha mengatasi masalah dengan berpikir cerdas, ditunjukkan dengan kemampuan komunikasi efektif untuk mewujudkan madrasah mandiri berprestasi. Pantang menyerah terhadap tantangan dan selalu bersemangat dalam meningkatkan ilmu pengetahuan yang begitu cepat berubah. Kita tahu, bahwa di dunia ini tidak ada yang abadi kecuali perubahan. Walloha ‘alam Bisshowab.