• 5 Agustus 2021
• 220x Dilihat
• Berita

Janji mengabdi pada negeri di tengah pandemi

BDK Bandung. 5 Agustus 2021.  Hari ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan Balai Diklat Keagamaan Bandung setelah memasuki usia 40 tahun mengabdi untuk negeri dengan melaksanakan tugas dan fungsi peningkatan kompetensi pegawai di lingkungan Kementerian Agama khususnya di Jawa Barat. Peristiwa peting tersebut dengan bertambahnya tenaga widyaiswara melalui pengambilan sumpah jabatan atas lima orang yang beralih fungsi. Sodikin, MM., Dedi Restendi, M.Pd., Yayan Mulyana, M.Pd., Wahyudin, M.A.P., yang sebelumnya tenaga fungsional umum di BDK Bandung kini menjadi widyaiswara di tempat yang sama. Sementara itu Ati Susanti, M.A.P. sebelumnya adalah pegawai di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Jawa Barat, kini menjadi widyaiswara di BDK Bandung.
Pelantikan lima pegawai ini berlangsung secara virtual dan dilaksanakan serentak secara nasional. Perwakilan yang dilantik dari BDK Bandung hadir di aula Djuhanny Sumantadisastra yang juga dihadiri oleh Kepala Balai Diklat Keagamaan Bandung, Kepala Sub Bagian Tata Usaha BDK Bandung, unsur widyaiswara, humas dan prakom. Pejabat yang melantik dilaksanakan langsung oleh Kepala Badan Litbang dan Diklat, Prof. Dr. H. Achmad Gunaryo, M.Sos.Sc. melalui aplikasi konferensi.
Pengambilan sumpah jabatan ini pada dasarnya meneguhan kembali komitmen dan ikrar setia untuk berbakti pada negeri. Sebagai Aparatur Sipil Negara, berjanji dengan kalimat yang diyakini sesuai dengan agama dan kepercayaan, setia pada Negara dan bangsa adalah keniscayaan. Setia kepada Negara ini satu paket dengan kesetiaan pada falsafah dan landasan bernegara, yakni Pancasila dan UUD 1945.
Bertambahnya tunas-tunas baru ini dalam lingkungan widyaiswara di BDK Bandung, menurut Drs. H. Aguslani, M.Ag., Kepala BDK Bandung diharapkan semakin meningkatkan kinerja dan prestasi lembaga dalam pelayanan pelatihan. Pada gilirannya nanti melalui pelayanan ini dapat meningkatkan kompetensi ASN Kemenag di Jawa Barat dan bermuara pada capaian kinerja kementerian sekaligus martabat bangsa dan Negara dalam persaingan global.