Kreativitas Layanan Bimbingan dan Konseling Land Play Berbasis Daring di Masa Pandemi Covid-19

Kreativitas Layanan Bimbingan dan Konseling Land Play Berbasis Daring di Masa Pandemi Covid-19

Kreativitas Layanan Bimbingan dan Konseling Land Play Berbasis Daring di Masa Pandemi Covid-19

Oleh Siti Kulsum

MAN 2 Bandung

Sitikulsum85@gmail.com

Pandemi Covid-19 telah berdampak pada berbagai aspek kehidupan manusia tidak terkecuali pendidikan, sebagai salahsatu upaya penanganan dampak covid-19  di bidang pendidikan pemerintah mengeluarkan kebijakan pembelajaran jarak jauh masa pandemi covid-19.  Berdasarkan Surat Edaran Mendikbud Nomor 14 tahun 2020 yang menyatakan agar seluruh kegiatan belajar mengajar baik di sekolah maupun perguruan tinggi menggunakan metoda daring atau on line.  Menyusul semakin tingginya angka penularan virus covid-19 pada Juni 2021, tahun ajaran 2021/2022 proses belajar mengajar belum dapat dilaksanakan secara tatap muka hal terebut mengacu pada Inmendagri Nomor 15 Tahun 2021 Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat Corona Virus Disease  2019 di wilayah Jawa dan Bali (Inmendagri No.15, 2021).

Pembelajaran jarak jauh yang sudah terjadi dalam jangka waktu cukup panjang, secara statisik berdasarkan hasil beberapa penelitian menunjukkan, secara fisik siswa kurang aktif dan memiliki waktu yang lebih lama depan layar (Wang et al., 2020). Kondisi terkurung dan terputus dari lingkungan sosial seperti ini tidak mereka alami sebelumnya ketika pembelajaran secara tatap muka. Stres yang berkepanjangan, ketakutan akan infeksi, frustrasi dan kebosanan, informasi yang tidak memadai, kurangnya kontak langsung dengan teman sekelas, teman, dan guru, kurangnya ruang pribadi di rumah, (Wang et al., 2020). Penutupan sekolah yang lama dan pengurungan di rumah selama wabah penyakit (pandemi) menimbulkan efek negatif pada kesehatan fisik dan mental anak-anak sehingga menyebabkan gangguan psikologis.

Kondisi seperti ini mengharuskan semua guru tanpa terkecuali termasuk guru Bimbingan dan Konseling (BK) agar mempersiapkan strategi layanan bimbingan dan konseling dari ruang konvensional ke ruang on line (dalam jaringan) dengan memanfaatkan jaringan internent melalui Counseling From Home, Wagner dkk (2013), Menyebutkan intervensi berbasis internet untuk depresi sama-sama bermanfaat untuk terapi tatap muka reguler. setiap konsekuensi potensial yang dapat terjadi melalui teleconseling (ACA, 2014).

Beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh guru BK dalam memberikan pelayanan dari rumah dengan memanfaatkan berbagai platform aplikasi, yakni antara lain, Pertama, menbuat group komunikasi daring (Whatsapp, telegram dsb) supaya tetap terhubung dan dapat mengetahui kondisi siswa. Kedua, membuat jadwal komunikasi visual secara virtual rutin melalui aplikasi teleconfrence (zoom, skype, google meet, dsb). Ketiga, jika memberikan materi konten BK sebaiknya tidak diakhiri dengan tugas tertentu, bagikan konten bermanfaat dan akhiri dengan permintaan untuk menanggapi secara bebas.

Strategi layanan Bimbingan dan Konseling dalam Normal Baru

Implementasi layanan BK di Madrasah pada masa pandemi covid-19 mengacu pada mekanisme pembelajaran kurikulum darurat yang tertuang dalam SK Dirjen Pendis No. 2791 tahun 2020. Setidaknya ada 5 (lima) poin penting yang perlu diterapkan terkait materi, metode, media, pengelolaan kelas dan pengaturan jadwal.

Salah satu poin penting terkait dengan penggunaan media sebagaimana tercantum dalam kurikulum darurat madrasah, guru diharapkan kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan media/sumber pembelajaran yang ada di lingkungan sekitar.

Guru BK harus mendedikasikan banyak waktu untuk mengarahkan siswa ke dalam bentuk layanan konseling secara kreatif dan menyenangkan. Salah satu strategi layanan bimbingan dan konseling dalam masa pandemi covid-19 yang dilakukan salahsatunya menggunakan pendekatan Ekspresif Art Therapy teknik Land Play  dengan penggunaan bahan alam. Art Therapy adalah sebuah proses penyembuhan yang dilakukan dengan membuat sebuah karya seni yang kreatif. Proses penyembuhan ini berguna dalam meningkatkan kualitas kehidupan. Art therapy sangat membantu dalam mengatasi gangguan masalah emosi, menyelesaikan konflik, menambah wawasan, mengurangi perilaku bermasalah serta meningkatkan kebahagiaan hidup (American Art Therapy).  

Penggunaan bahan alam untuk intervensi kepada siswa sebagai upaya agar siswa tetap terhubung dengan alam ditengah semua pembelajaran berbasis jaringan dan berkutat dengan berbagaia media digital.  Semakin banyak bukti telah menemukan bahwa menghabiskan waktu di alam, baik saat berolah raga atau secara umum, memiliki banyak manfaat kesehatan mental, termasuk mengurangi kecemasan dan ketegangan dalam (psychology Today, 2020).

Konseling dengan teknik Land Play Therapy dalam jaringan

Beberapa penelitian menunjukkan, waktu yang dihabiskan di alam terbuka baik untuk kesehatan mental. Selain meningkatkan fungsi kognitif, menghabiskan waktu menghirup udara bebas di luar juga dapat memberikan beberapa manfaat berikut: - Meningkatkan mood - Mengurangi stres - Meningkatkan perasaan sejahtera. Menghabiskan waktu di alam adalah salah satu pendekatan yang telah menunjukkan efek ansiolitik.  Namun, dalam beberapa situasi dan konteks menghabiskan waktu di alam untuk mengurangi gejala kecemasan tidak mungkin dilakukan. Dalam kondisi ruang gerak sangat terbatas seperti saat ini, pastikan siswa tetap menaati peraturan opsi lain jika kita harus berada di rumah, dan tertap terhubung dengan alam antara lain dengan Land Play therapy berbasis daring.

Guru BK dapat memberikan layanan baik sebagai tindakan yang bersifat preventif maupun untuk menangani siswa yang mengalami berbagai permasalahan terdampak seperti kecemasan dan ketegangan selama masa belajar dari rumah.  Berikut beberapa langkah penggunaan media dalam layanan BK, konseling kelompok maupun individual dengan intervensi teknik Land Play Therapy melalui aplikasi Whatssapp Group (WAG) serta Telegram Group.

  • Guru Bk menyampaikan informasi mengenai perkembangan kondisi terkini, mendapatkan tanggapan dari siswa. Guru BK memposting flyer konseling untuk siswa yang membutuhkan penanganan khusus.
  • Mengelompokkan siswa berdasarkan instrumentasi atau permintaan.
  • Pelaksanaan konseling melalui group whatsapp, Telegram dll siswa diminta untuk menyiapkan beberapa bahan alam yang mudah didapatkan di rumah seperti kategori bahan-bahan dapur dan yang ada di sekitar rumah (daun kari, daun jeruk purut, cengkih, bunga lawang, daun pandan dsb), dan bahan alam lainnya seperti:  (Batu sungai /batu aquarium, bumga lawang, batu warna warni, bunga, bahan laut seperti kerang, ranting pohon kecil, dsb).
  • siswa diminta untuk bermain dengan mengeksplorasi bahan tersebut selama beberapa menit untuk dapat merasakan bau, ukuran dan bentuknya.
  • Guru BK memberikan beberapa pertanyaan mengenai perasaan mereka setelah mengeksplorasi behan-bahan tersebut.
  • Guru BK meminta siswa untuk menyusun bahan-bahan tersebut secara melingkar.
  • Guru BK mengeksplorasi setiap peserta (siswa) dengan beberapa pertanyaan.
  • Dari Praktik ini, terakhir siswa diminta untuk melakukan refleksi dan menceritakan pengalamannya antara sebelum dan sesudah melakukan land play melalui komunikasi WhatshApp. Perubahan apa yang terjadi pada diri siswa.

Pelaksanaan layanan BK secara kreatif melalui daring dengan memanfaatkan bahan alam, harapannya siswa dapat mengatasi berbagai permasalahan melalui konseling menyenangkan, tetap terhubung ke alam dan menjadi pribadi yang bersemangat dalam belajar serta tetap bahagia di masa pandemi Covid-19.