Padlet sebagai Media Kemerdekaan Belajar
  • 11 Agustus 2021
  • 1756x Dilihat
  • Gumeulis

Padlet sebagai Media Kemerdekaan Belajar

Padlet sebagai Media Kemerdekaan Belajar

Oleh: Yuli Astuti

MAN 2 Bandung

Sudah hampir dua tahun pandemi ini hadir di Indonesia. Pandemi telah mengubah seluruh tatanan aspek kehidupan, tak terkecuali dunia pendidikan. Seluruh komponen dalam dunia pendidikan seolah dipaksa untuk dapat beradaptasi dengan pembelajaran tatap maya dalam jaringan. Hal itu tentu tidak mudah. Mengubah kebiasaan pembelajaran tatap muka dengan tatap maya. Bingung, lelah, dan kecewa itu sebagian perasaan yang mungkin hadir pada awal masa pandemi. Pendidik, peserta didik dan orang tua tentu merasakan hal yang sama. Namun pada akhirnya kita dituntut untuk segera mencari solusi dari masalah dalam pembelajaran di masa pandemi ini. Kehidupan harus terus berjalan. Pendidikan harus tetap memiliki makna.

Merdeka belajar yang mejadi jargon Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tenologi, Nadiem makarim menjadi landasan bagi seorang pendidik untuk dapat menemukan pendekatan, model, atau media yang dapat membantu proses pembelajaran masa pandemi ini.  Dalam hal ini, pendidik “merdeka” untuk dapat merancang metode pembelajaran yang menarik dan bermakna. Sudah banyak pendekatan, model, strategi, atau media yang guru manfaatkan untuk menjadi solusi dari pembelajaran daring.

Saat ini sebuah keniscayaan semua orang akan akrab dengan teknologi. Teknologi menjadi sahabat dalam proses pembelajaran. Sudah banyak media yang berbasis teknologi dalam pembelajaran daring digunakan oleh pendidik selama pembelajaran daring, seperti Google Classroom, E-Learning, Zoom Meeting, Whatssapp, dan Padlet. Setiap media memiliki keunggulan dan kelemahan. Pemilihan media tidak bertujuan untuk memilih yang terbaik namun mencari yang paling memungkinkan untuk dapat diterapkan dalam pembelajaran daring, dengan memperhatikan kondisi di sekolah masing-masing.

Padlet adalah salah satu media yang dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran daring Padlet dapat digunakan untuk berinteraksi antara satu sama lain untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Algarini (2014: 16) padlet adalah situs jejaring sosial gratis, orang dapat berdiskusi atau berdebat tentang topik tertentu dengan mudah menggunakan elemen multimedia untuk menyempurnakan kata-kata mereka. Dalam dinding padlet setiap orang dapat mengunggah ide, gagasan, dalam bentuk teks, video, link, gambar dan pdf secara online melalui pos virtual dari pengguna. Padlet dapat diakses dari semua perangkat yang terhubung dengan internet. Dapat menggunakan HP, tablet, PC atau laptop. Selain itu padlet dapat diterapkan pada semua mata pelajaran.

Padlet sesuai diterapkan dalam pembelajaran yang meminta produk akhirnya berupa video, gambar, teks,atau file, namun kurang sesuai apabila digunakan untuk penilaian pilihan ganda. Pembelajaran bahasa, sosial, atau sains dapat memanfaatkan aplikasi padlet ini. Pendidik dapat mengelola halaman padletnya dan mengatur tampilan padletnya agar menarik dan tersusun sesuai kebutuhan dalam pembelajaran. Langkah-langkah penggunaan padlet adalah sebagai berikut.

  1. Buka http://padlet.com/dan klik- “Daftar”, jika Anda ingin membuat akun, atau “Login”, jika anda sudah memiliki akun.
  2. Pada website padlet, lakukan pendaftaran, dengan akun Google, Facebook atau Microsoft. Sebaiknya gunakan akun Google, agar lebih memudahkan pendaftaran.
  3. Padlet memberikan dua pilihan akun, gratis atau berbayar. Terdapat kelebihan dan kekurangan pada masing-masing akun. Memilih akun gratis dapat dilakukan dan dipergunakan untuk proses pembelajaran, meskipun fasilitas yang diberikan terbatas.
  4. Setelah proses pendaftaran selesai dilakukan, pada halaman dashboard, mulailah untuk membuat kanvas atau board pertama.
  5. Tersedia beragam pilihan format yang dapat dipilih sesuai kebutuhan masing-masing.
  6. Setelah memilih template kanvas, selanjutnya adalah mengatur tampilan kanvas, judul, tampilan gambar, font, privasi pengguna, guru dapat mengundag siswa untuk berkontribusi pada dinding kanvas.
  7. Setelah mengatur platform padlet, selanjutnya pengguna atau guru dapat mulai memposting di dinding kosongnya. Pengguna dapat menyematkan link, video, file, dokumen, atau gambar di postingannya. Tindakan yang dilakukan dapat dihapus, diulang, dan diedit bila perlu sebelum postingan dibagikan.

Langkah yang diuraikan di atas akan dapat diterapkan dengan mudah dalam pembelajaran. Menggunakan padlet meningkatkan motivasi belajar siswa, karena tampilan padlet menarik untuk digunakan. Padlet juga memudahkan proses kolaborasi secara online.

Beberapa kelebihan padlet sebagai sarana atau media pembelajaran diantaranya adalah padlet menarik, tersedia versi gratis, pengguna tidak perlu mengunduh aplikasi secara khusus sehingga ramah memori. Padlet dapat menciptakan suasana kelas riil karena pendidik dan siswa dapat berada dalam waktu yang sama meskipun tidak di tempat yang sama atau berjauhan. Semua dapat menyampaikan ide, pendapat, gagasan dengan menggunakan teks, audio, atau video. Pendidik dapat menyajikan perangkat pembelajaran, bahan ajar, daftar hadir, penilaian secara langsung di kolom padlet atau menggunakan link dari web dan google form yang telah disiapkan sebelumnya. Padlet menyediakan fitur tautan yang lengkap. Padlet dapat menata aktivitas belajar lebih variatif berbasis tugas atau proyek secara individu, berpasangan, atau berkelompok.

Kehadiran padlet dapat menambah pilihan bagi pendidik dalam proses pembelajaran daring. Dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki padlet, diharapkan dapat membuat pendidik “merdeka” dengan memilih media yang sesuai dengan kondisi di sekolahnya dalam masa pandemi. Peserta didik pun merasa “merdeka” dengan mendapatkan hak pembelajaran yang efektif, menarik, dan bermakna dalam masa pandemi.