PANDEMI: Guru Gagap Teknologi? Sorry Lah Ya!
PANDEMI: Guru Gagap Teknologi? Sorry Lah Ya!
Oleh: Nuris Tyanti
(Guru Madrasah Aliyah Negeri 5 Cirebon)
CIREBON, Pada Era pendidikan saat ini, teknologi mampu membuat proses kegiatan pembelajaran berlangsung dengan pendekatan berbasis digital. Pendidikan 4.0 telah mengubah kegiatan pembelajaran, tidak lagi monoton dan jauh lebih menarik dengan akses tekonologi. Adanya perkembangan tersebut menuntut para guru sebagai tenaga pendidik untuk lebih mengeksplor lagi kemampuan yang dimilikinya agar mampu mengikuti perkembangan zaman.
Saya adalah salah satu tenaga pendidik yang berada pada zona “Pendidikan 4.0” dimana kemampuan bersosialisasi satu arah dengan peserta didik di ruang kelas, bukanlah satu-satunya cara untuk melakukan kegiatan belajar mengajar, terlebih dalam kondisi pandemi yang sudah berlangsung hampir dua tahun ini.
Sebagai seorang guru di Madrasah Aliyah Negeri, saat ini harus mampu bersaing dengan tenaga pendidik lain terkait dengan pemanfaatan teknologi di Era Pandemi Covid-19, yang mana mengharuskan kita untuk melakukan kegiatan pembelajaran jarak jauh atau daring. Daring ini bertujuan untuk memberikan kelas online kepada peserta didik selama di rumah.
Upaya yang dapat lakukan dalam menghadapi “Pendidikan 4.0 di Era Pandemi Covid-19” ini adalah:
Tidak gaptek/gagap teknologi
Melalui pemanfaatan tekonologi untuk menunjang kegiatan pembelajaran, aku harus terus belajar terkait kegiatan pembelajaran jarak jauh atau daring. Kegiatan daring ini dapat dilakukan dengan berbagaimacam alternatif seperti pemanfaatan fitur dalam Google (Google Calssrom, Google Form, Google Slide, Google docs dll), fitur untuk memberikan kuis sambil belajar seperti Quizziz, fitur Mading online atau Padlet, E-Learning Madrasah dan masih banyak lagi yang dapat digunakan untuk kegiatan daring bersama dengan peserta didik.
Mengikuti kegiatan diklat/workshop secara online.
Kegiatan pelatihan secara online sangat membantu untuk menambah wawasan serta mengeksplor pengetahuan, kemampuan dan pemahaman untuk menunjang profesi sebagai seorang pendidik. Dalam hal ini, salah satu diklat online yang diikuti adalah Diklat Online: Padlet AGSI 02. Sesuai dengan diklatnya, maka harus mengikuti serangkaian kegiatan yang dinaungi oleh Asosiasi Guru Sejarah Indonesia Jawa Barat terkait fitur Padlet atau sebuah situs dalam internet yang memungkinkan guru dan peserta didik untuk berkolaborasi atau berbagi tautan seperti foto, poster, teks serta dapat berkomunikasi bersama dengan peserta didik melalui komentar yang terdapat pada Padlet.
Dengan kata lain, melalui diklat ini, saya diberikan pengalaman untuk membuat semacam Mading online yang dapat digunakan oleh peserta didik terkait dengan kegiatan pembelajaran jarak jauh ini. Sehingga dapat memanfaatkannya dalam kegiatan pembeajaran Sejarah bersama dengan peserta didik di MAN 5 Cirebon. Dengan Padlet, bukan hanya menyediakan dinding Mading tetapi mencurahkan ide kreatif dalam pembelajaran Sejarah, sehingga pembelajaran Sejarah menjadi lebih kaya dan menjadikan peserta didik lebih aktif-kreatif membuat infografis dan mengirimkannya pada Padlet yang sudah dibuat oleh guru mata pelajaran.
Selain itu, saya juga mengikuti pelatihan
Kegiatan pembelajaran online melalui E-Learning ini bahkan masih dapat terus digunakan setelah pandemi berakhir. Faktanya, dengan menggunakan E-Learning, guru bukan hanya dituntut untuk memberikan informasi terkait materi dan juga bahan ajar saja, tetapi lebih dari itu, guru juga dapat mengupload administrasi mengajarnya di E-Learning.
Selain itu, Google Classroom juga dapat menjadi alternative untuk membuat media pembelajaran secara online, terutama untuk menunjang kegiatan pembelajaran dimasa pandemi seperti saat ini.
Update informasi dan tetap menjaga kesehatan.
Msekipun tetap di rumah, harus terus memantau informasi melalui media online dan tetap menunaikan kewajiban sebagai seorang pendidik lewat daring. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah agar tetap menjaga kesehatan dan semoga wabah Covid-19 ini segera berakhir dan dunia kembali tersenyum cerah.
Apapun diklat/workshop secara online yang dapat dilakukan oleh guru sebagai tenaga pendidik, akan sangat membantu dalam proses KBM menjadi lebih baik. Hal ini terutama untuk perbaikan pendidikan ke depannya. Meskipun dalam praktiknya tidak semudah teori, terkait kendala-kendala yang muncul di lapangan, tetapi setidaknya berupaya untuk tetap memberikan yang terbaik kepada para peserta didik adalah kewajiban bagi para guru.
Masih banyak lagi alternatif yang dapat dilakukan oleh guru sebagai tenaga pendidik, terutama dalam kaitannya dengan meningkatkan kemampuan diri untuk cakap teknologi. Sebab, jika masih gagap teknologi di Era teknologi dewasa ini, pasti akan membuat kita tertinggal. Siapa bilang belajar hanya untuk peserta didik saja? Nyatanya, guru pun juga harus tetap belajar untuk menyesuaikan diri dengan kemajuan dan perkembangan yang ada.
Semoga pandemi ini segera berakhir, dan bisa kembali normal, tanpa rasa cemas yang berlebihan. Semua mulai rindu, rindu masa sebelum pandemi. Seperti yang tertuang di dalam Surah At-Taghabun ayat 11, “Tidak ada sesuatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah maha mengetahui segala sesuatu.”
Maka, setiap dari kita harus tetap semangat menjalani hari, berpikir positif, dan produktif agar selama pandemi ini hidup kita tidak sia-sia.