PANDEMI OH... PANDEMI

PANDEMI OH... PANDEMI

PANDEMI OH... PANDEMI

Oleh: Dewi Fitriani, S. Pd.

Guru Bahasa Indonesia MAN Bandung Barat

Kata pandemi seolah menjadi sesuatu yang viral di tahun 2020 ini, sehingga orang-orang sangat mengenal nya dari anak-anak sampai orang tua, segala sesuatu dihubungkan dengan  pandemi,  aduh kalah popularitasnya dengan kita. Banyak hal tak terduga  dan tak bisa diprediksi lagi, nyatanya semua terkalahkan oleh nama pandemi.

Sebelum ada Virus Covid 19 ini tidak pernah terbayangkan perubahan besar akan terjadi di dunia pendidikan oleh yang namanya pandemi ini? Tidak terbayangkan di tahun 2020  ini semua wajib berdiam diri dan mengajar dari rumah kecuali orang-orang tertentu yang memang harus bekerja dan sangat dibutuhkan. Tidak terpikirkan kalau guru-guru harus mengajar dengan menggunakan Zoom, video call, WhatsApp, Google Classroom, YouTube, dan lainnya? Tidak terpikirkan bagaimana anak-anak tipe kinestetik akan belajar dan menyerap semua pelajaran yang diberikan secara online? Dan tidak terbayangkan hal ini akan terus dilakukan sampai lebih dari satu tahun? Tetap semangat menjalani semuanya.

Tahun 2020 sampai sekarang (Maret 2021) adalah tahun yang banyak terbuang dan tak diperhatikan  oleh berbagai sumber kehidupan khususnya manusia. Bukan hanya guru, murid, atau orang tua saja yang merasakan perubahan, bahkan semua aspek kehidupan juga terdampak akibat pandemi ini. Banyak bisnis gulung tikar, kebijakan PSBB yang ketat, toko-toko banyak yang ditutup, transportasi dibatasi, sekolah-sekolah tidak dapat beroperasi seperti biasanya, tempat rekreasi ditutup sebagian walau ada yang tetap buka walau dibatasi pengunjungnya, saling mencurigai satu sama lain, ke manapun memakai masker bagi yang mentaati prokes dan kadang ada yang acuh tak acuh seolah tak peduli dengan C19 ini, cuci tangan sesering mungkin walau dulu Rasululloh saw sudah mencontohkannya, berjauhan dengan yang lain kecuali ada keperluan yang mendesak, dan tidak lupa membawa hand sanitizer setiap bepergian. Semua hal tersebut terjadi akibat Virus Corona yang mewabah dan menjadi bumerang pada orang-orang yang memang sangat terdampak di masa pandemi ini. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, semoga Alloh selalu melindungi dan menjaga kita dari segala ujian ini.

Sebagai guru sekaligus orang tua, mengajar di masa pandemi ini cukup menyeka keringat dan air mata. Bagaimana tidak? Sebelumnya, kita hanya menyerahkan pembelajaran kepada guru di sekolahnya tetapi tidak menutup kemungkinan kita juga membantu tugas-tugas anak kita d rumah, tetapi sekarang kita dihadapkan pada situasi yang berbeda karena pandemi ini. Mengajar saat ini sangat membutuhkan skill baru, yaitu mengajar secara daring melalui Zoom, Google Classroom, grup WhatsApp, Telegram, video call, YouTube, dan sebagainya dengan tujuan semua murid bisa belajar dengan maksimal. Guru-guru pun pasti dapat mencari strategi terbaik agar para murid tetap semangat, ceria, dan mengerti dengan pelajaran yang kita sampaikan.

Setiap guru harus rajin mengecek tugas-tugas yang diberikan secara online, terkadang ada saja kendala yang dihadapi jika siswa yang berada jauh di luar area yang susah untuk melakukan PJJ tetapi diusahakan melalui Whatsapp. Selain itu, Guru juga dituntut untuk selalu menjaga kesehatan matanya karena  setelah berjam-jam menatap layar laptop yang cukup membuat mata kelelahan dan membiarkan tugas rumah menunggu. Kemudian guru juga harus memperhatikan kehadiran anak-anak dengan mengevaluasi dan mengulas ulang pemahaman mereka terhadap pelajaran yang telag diberikan pada aplikasi Quipper, Google Class Room, dan sebagainya. Guru juga dituntut harus  super ekstra perhatian dan langsung menghubungi orang tua siswa jika ada siswa-siswanya yang belum mengerjakan tugas-tugas. Padahal sebelum pandemi ini muncul, kita langsung bertatap muka dan bertanya tentang tugas-tugas kepada siswanya, tetapi karena pandemi ini kita terus mengevaluasi siswa-siswa kita setiap harinya.

Terkadang semua ini menjadi keluhan diri sendiri dan membuat pikiran bercabang, Kapan pandemi ini akanberakhir biar semua berjalan denga normal kembali? Berbagai hal yang terjadi cukup membuat guru-guru sedih saat mengajar adalah ketika tiba-tiba sinyal tidak bersahabat, kuota semakin membengkak Karena setiap hari dipakai, lagi asyik-asyiknya mengajar eh tiba-tiba daya ponsel lemah atau pesan dari provider menyapa kalau kita/murid kehabisan pulsa, maka terkikis sudah perasaan ini. Gangguan listrik dan jarak rumah siswa yang berada di perkampungan yang dekat dengan gunung-gunung juga membuat koneksi internet siswa menjadi terhambat. Ditambah lagi kalau menggunakan aplikasi Zoom kemudian laptop error, sangat mengganggu pikiran juga. Juga ketika beberapa siswa mengobrol saat kita mengajar, siswa malah main game, tidak membuka video  pembelajaran atau bahkan tidak mau menjawab saat guru menyapa, sehingga membuat guru menarik napas dalam  dan mengelus dada.

Di masa pandemi ini semua harus banyak bersabar, paham situasi, dan selalu mengedepankan cara yang paling efektif saat mengajar. Mengajar saat ini membutuhkan kesabaran, ilmu, dan strategi yang baik tetapi tidak semudah membalikkan telapak tangan. Orang tua juga harus rela berkorban lebih dengan membantu anak-anaknya di rumah. Terlebih lagi yang kita khawatirkan selama ini, tidak semua orang tua bisa memahami pelajaran yang dberikan oleh guru-guru di sekolah apalagi pelajaran daring yang menggunakan aplikasi online, khususnya pelajaran yang berbahasa Inggris, bahasa arab, bahasa Jepang atau pelajaran lain yang tidak semua orang ahli. Selain itu, orang tua juga ada yang bekerja ke kantor atau bekerja dari rumah (WFH), sehingga mereka sangat kesulitan membagi waktu yang efektif untuk membantu mengajar anak-anaknya. Semua proses dilakukan untuk belajar memahami arti hidup yang sebenarnya selama Pandemi ini, berbagai cara dilakukan untuk keberlangsungan hidup ke depannya walau pandemi ini terus mengikuti kita dan entah sampai kapan pandemi ini akan menguasai otak dan pikiran kita. Wallohu A’lam, semoga Alloh swt selalu melindungi kita.

Kata terakhir yang bisa diungkapkan, semoga pandemi ini segera berakhir, virus-virus secepatnya menghilang dari dunia ini, sekolah-sekolah dapat beroperasi kembali, kguru-guru dapat mengajar dan bertemu secara langsung dengan siswa-siswanya. Semoga semuanya bisa menghargai waktu dengan baik jangan sampai terbuang sia-sia dan lebih memahami makna nilai-nilai pendidikan, untuk guru dan orang tua supaya saling bekerja sama dan sama kerja. Mari kita belajar berbesar hati dan menerima ketentuan yang Alloh swt berikan kepada kita selama ini. Semua pasti akan ada hikmahnya di balik ujian ini, akan membuahkan hasil yang baik, dan pembelajaran online saat ini adalah yang terbaik di masa pandemi ini. Aamiin Allohumma Aamiin.