PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF BERBASIS PROBLEM SOLVING DAN ICT DI MASA PANDEMI COVID -19

PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF BERBASIS PROBLEM SOLVING DAN ICT DI MASA PANDEMI COVID -19

PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF BERBASIS PROBLEM SOLVING DAN ICT DI MASA PANDEMI COVID -19

(Inspirasi dari Model Pembelajaran Sang Kholiq)

Oleh : Tika Kartika Sari, S.Ag

Subhanalloh, Maha Suci Allah yang telah menciptakan dan memperjalankan makhluk-makhluk yang ada di seluruh alam dibawah titah dan aturan-Nya. Kuasa dan kehendak-Nya terhadap semua makhluk tak terbatas dan tak terbantahkan, semua tunduk pada sunnah-Nya, ini menunjukkan keagungan dan kesempurnaan akan Dzat, Sifat dan af’al-Nya. Berbagai makhluk semuanya Dia ciptakan tidak sia-sia, semuanya ada manfaatnya. Hanya keterbatasan makhluklah, termasuk kita, manusia yang terkadang belum mampu menyingkap kemanfaatan dari makhluk-makhluk tersebut. Hanya ulul albablah yang mampu mengetahui dan merasakan manfaatnya. Didalam Al-Qur’an Surat Ali-‘Imran ayat 191Allah SWT berfirman:

ٱلَّذِينَ يَذۡكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمٗا وَقُعُودٗا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمۡ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلۡقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ رَبَّنَا مَا خَلَقۡتَ هَٰذَا بَٰطِلٗا سُبۡحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ .

“Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka” (QS. Ali- Imran : 191).

Ahmad Mustafa al-Maraghi menjelaskan dalam tafsirnya bahwa yang disebut Ulul-albab adalah orang-orang yang mau menggunakan pikirannya, mengambil faedah darinya, mengambil hidayah darinya, menggambarkan keagungan Allah dan mau mengingat hikmah akal dan keutamaannya, di samping keagungan karunia-Nya dalam segala sikap dan perbuatan mereka. Seorang mukmin yang mau menggunakan akal pikirannya, selalu menaruh harapan hanya kepada Allah SWT.

Atas izin Allah SWT, di era revolusi industry 4.0 ini, sudah hampir satu  tahun lebih pandemic covid-19 melanda negara-negara di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Kondisi ini sangat terasa sekali dampaknya di berbagai aspek kehidupan manusia, tak terkecuali dalam  aspek Pendidikan. Proses Pendidikan yang biasanya dilakukan oleh pendidik dan peserta didik secara tatap muka di dalam kelas, kini beralih ke rumah masing-masing dengan melakukan pembelajaran secara online melalui teknologi yang canggih demi menghindari lebih meluasnya penyebaran virus covid-19.

Allah SWT memberikan pendidikan kepada manusia. Dengan cara dihadirkannya pandemic covid-19 yang disebabkan oleh virus severve acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) dan dampak-dampak yang ditimbulkannya di berbagai aspek kehidupan manusia, hal ini memicu manusia untuk berfikir keras , bekerja sama, bahu membahu dengan menguras waktu, tenaga, pikiran serta mengeluarkan dana yang cukup besar tujuannya satu, menemukan solusi terhadap pandemic dan masalah yang ditimbulkannya. Disinilah proses pembelajaran yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita yang telah dibekali potensi Aqliyah, yang punya keyakinan bahwa setiap masalah pasti ada solusinya, tinggal bagaimana kita bisa memahami masalah itu, lalu mencari formula yang efektif dan efesien dalam mengatasinya. Inilah yang disebut dengan metode pembelajaran problem solving sang Kholiq.

Terinsipirasi dari model pembelajaran problem solvingnya sang Kholiq, Allah SWT, yang didukung oleh fasilitas yang dihadirkan oleh Allah berupa teknologi informasi yang berkembang sangat pesat di era revolusi industry 4.0 ini, maka kita, para pendidik berupaya melakukan inovasi pembelajaran dengan mengkolaborasikan beberapa model pembelajaran dengan menggunakan beberapa aplikasi teknologi  informasi komunikasi yang  dipandang cukup efektif dan efesien, dalam pembelajaran daring di masa pandemic ini, salah satu diantara inovasi pembelajaran ini kita sebut sebagai “ Pembelajaran Tematik Integrative Berbasis Problem Solving dan ICT”.

Pembelajaran tematik integrative atau pembelajaran tematik terpadu dapat diartikan sebagai suatu model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema sebagai pusat pengembangan materi dari berbagai mata pelajaran dalam satu kali pertemuan.  Tema yang dipilih adalah tema yang actual, dekat dengan dunia peserta didik dan terasa adanya dalam kehidupan sehari- hari, tema inilah yang jadi fokus sekaligus pemersatu materi yang beragam.  Tema yang dipilih juga harus mempertimbangkan karakteristik peserta didik seperti minat, kemampuan, kebutuhan dan pengetahuan awal mereka.

Model pembelajaran tematik integrative ini dikolaborasikan dengan model pembelajaran problem solving dan menggunakan aplikasi ICT (Information and Communication Technology) sebagai medianya. Problem Solving merupakan suatu cara mengajar yang menstimulus peserta didik agar berkembang pola pikirnya dan merangsang mereka agar aktif untuk berfikir kritis dalam menyelesaikan permasalahan atau persoalan yang dihadapi dengan benar dan tepat.

Media pembelajaran ICT merupakan media pembelajaran yang inovatif yang digunakan dalam model pembelajaran ini adalah e-learning, zoom/google meet, WhatsApp, google form, Instagram, youtube,

Langkah- Langkah yang ditempuh dalam menerapkan model pembelajaran ini :

  1. Membentuk team teaching ( semua guru mata pelajaran terkait) dan pembagian tugas (meliputi : pembimbing/konsultan, operator, juri, administrator)
  2. Menentukan tema dan sub tema (yang akan jadi fokus/ masalah penelitian)
  3. Membuat jadwal kegiatan (meliputi :Sosialisasi dan motivasi ke peserta didik, pengajuan judul proposal berdasarkan sub tema yang diminati peserta didik, pembimbingan proposal, presentasi proposal, bimbingan penelitian, bimbingan penyusunan laporan penelitian, presentasi laporan penelitian)
  4. Sosialisasi dan motivasi kegiatan kepada peserta didik secara lisan (menggunakan google meet/ zoom meet dipandu guru yang bertugas), sosialisasi secara tulis menggunakan e-learning. (Guru menggunakan fitur-fitur yang ada di e-learning untuk mengupload artikel-artikel atau video-video terkait tema untuk menstimulus peserta didik agar mulai fokus ke masalah yang diminati untuk diteliti) dan di forum ini pula pendidik melakukan diskusi dengan peserta didik baik secara kelompok ataupun secara pribadi di e-learning.
  5. Pengajuan judul penelitian (Judul diajukan kepada guru konsultan) melalui WhatsApp
  6. Pembimbingan proposal (Peserta didik dibimbing oleh pendidik, secara kelompok atau individu melalui g-meet/whatsApp)
  7. Presentasi Proposal (peserta didik presentasi kepada guru penguji, melalui g-meet)
  8. Penelitian (Saat penelitian peserta didik  menggunakan media google form, Instagram, whatsapp, face book untuk menyebarkan angket  penelitian kepada responden)
  9. Pembimbingan Penulisan laporan penelitian (Dibimbing oleh guru yang ditugaskan melalui google-meet dan WhatsApp)
  10. Sidang Laporan Penelitian dan  Refleksi (Laporan penelitian tertulis di Upload ke e- elearning melalui link yang disediakan guru, peserta didik mempresentasikan laporan penelitian  kepada guru penguji dihadiri peserta didik lainnya, dilanjutkan sesi tanya jawab dan diakhiri dengan menyampaikan kesimpulan dan refleksi,kegiatan ini  dilakukan secara langsung tatap muka di dalam kelas, dengan memperhatikan aturan pembelajaran offline dimasa pandemic dan protokol Kesehatan).

Demikianlah model pembelajaran yang bisa menjadi alternatif dalam proses pembelajaran online di masa pandemic.Tidak ada metode yang sempurna dan tidak ada teknologi yang tanpa kendala, kita hanyalah berupaya, kesempurnaan dan kehebatan hanyalah milik Allah SWT. Sebagai refleksi atas permasalahan pandemic covid-19 yang masih kita rasakan saat ini adalah keyakinan bahwa Allah menghadirkannya bukan untuk menjadi beban tapi agar kita bertambah ilmu dan iman.