Penggunaan Weblog dalam Pembelajaran PJOK di Masa Pandemi

Penggunaan Weblog dalam Pembelajaran PJOK di Masa Pandemi

Penggunaan Weblog dalam Pembelajaran PJOK di Masa Pandemi

Oleh : Muchammad Fathoni, S.Pd.

Pendidikan Jasmani merupakan Pendidikan melalui aktivitas jasmani atau fisik. Mata pelajaran PJOK ini merupakan mata pelajaran yang memiliki ciri khas tersendiri sehingga dapat dikatakan unik. Keunikan ini dapat dilihat bahwa mata pelajaran ini 80 % merupakan praktik di lapangan, dimana orientasi mata pelajaran PJOK adalah active and fun. Pembelajran PJOK dikatakan sukses apabila peserta didik aktif bergerak dalam pembelajaran dan menyenangkan.

Salah satu tujuan mata pelajaran ini adalah meningkatkan derajat Kesehatan peserta didik.  Pada saat kondisi normal atau sebelum pandemi ini, proses pembelajaran banyak dilakukan di lapangan sekolah. Peserta didik bergerak, berlarian, bersenang-senang dan berjemur di bawah sinar matahari. Tentunya kegiatan ini akan berdampak pada meningkatnya kebugaran jasmani yang dimiliki peserta didik.

Tantangan terbesar dalam proses pembelajaran PJOK adalah munculnya budaya “mager” atau malas gerak. Generasi muda begitu asyik dengan gawainya. Mereka asyik dalam berselancar dalam internet, jejaraing sosial, dan game online. Kegemaran ini di sisi lain mendatangkan kebaikan dalam pengembagan pengetahuan, namun di sisi lain gawai dan internet dapat menyita waktu peserta didik, sehingga mereka mengalami kurang gerak. Kebiasaan ini dapat berakibat buruk, sekaligus ancaman bagi Kesehatan atau kualitas hidup.

Terkait dengan gaya hidup, kebiasaan di atas, menunjukkan bahwa seseorang yang kurang mengikuti dalam aktivitas jasmani atau pendidikan jasmani akan mengalami derajat sehat yang buruk, seperti terjadinya berat badan berlebih atau obesitas pada peserta didik. Pelaksanaan proses pembelajaran PJOK haruslah terpadu dengan penddikan Kesehatan demi meningkatkan derajat sehat peserta didik secara paripurna.

Pelaksanaan pembelajaran PJOK harus melibatkan peserta didik dengan tujuan bertambahnya alokasi waktu mereka untuk bergerak dan berpartisipasi aktif dalam berbagai aktivitas jasmani di samping pembelajaran yang menyenangkan.

Mata Pelajaran PJOK di sekolah atau madrasah harus menjadi bagian dari harapan masyarakat dalam rangka memecahkan berbagai penyakit kurang gerak, sehingga mata pelajaran ini dapat menjadikan manusia Indonesia seutuhnya.

Permasalahan di atas menggambarkan kondisi saat keadaan normal atau sebelum pandemi covid-19 ini menyerang Nusantara. Melihat kondisi saat ini tentunya kondisi yang mungkin baru pertama kali dialami oleh guru dan peserta didik, dimana pembelajaran yang seharusnya dilakukan di lapangan olahraga. Tetapi saat ini mengharuskan belajar dari rumah secara daring.

Tren dan isu yang sudah penulis jabarkan di atas menjadi lebih dirasakan pada kondisi pandemi, aktivitas fisik bagi peserta didik menjadi terus berkurang. Bahkan penulis pernah mendengar cerita dari peserta didik bahwa setelah mereka mengisi daftar hadir, langsung tidur lagi. Hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan. Tentunya peranan guru PJOK untuk menghadirkan kondisi pembelajaran yang menarik peserta didik dan terus memotivasi mereka untuk selalu beraktivitas fisik.

Peserta didik jadi bertambah waktunya untuk menggunakan gawai dalam pembelajaran daring ini. Sebagai seorang guru PJOK, hal ini tidak terbayangkan sebelumnya bila pembelajaran PJOK harus dilaksanakan secara daring. Hal ini juga yang mendorong penulis untuk lebih banyak belajar mengenai teknologi sehingga dapat membuat pembelajaran PJOK tetap aktif dan menyenangkan untuk peserta didik. Sekaligus terus memotivasi mereka untuk beraktivitas fisik atau berolahraga di tengah pandemi ini.

Guru dalam mengajar tidak lagi bersifat “teacher center” atau “teacher orientied” tetapi harus student orientied, sehingga terjadi proses elaborasi terhadap materi ajar demi membangun pengetahuan baru yang bermakna bagi peserta didik serta tercipta pemahaman dan rasa cinta pada materi yang diajarkan untuk menumbuhkan komitmen mempelajarinya lebih dalam

Pada saat pandemi covid-19 masih berlangsung penulis terus memutar otak untuk mencoba berbagai media pembelajaran sehingga peserta didik tidak merasa jenuh dan terus termotivasi terutama dalam melakukan aktivitas fisik. Mengikuti berbagai pelatihan dan webinar mengenai pembelajaran PJOK di masa pandemi, bagaimana penggunaan teknologi dan media pembelajaran berupa video, bahan ajar tayangan power point, google classroom, formulir, weblog dan lain sebagainya.

Hingga saat ini penulis menggunakan media weblog sebagai sarana berbagi bahan ajar untuk peserta didik. Pengunaan weblog ini dirasakan oleh penulis lebih menarik karena dalam weblog dapat memuat bahan ajar berupa file pdf, gambar, dan video. Guru dapat memberikan pertanyaan pada postingannya dan peserta didik dapat memberikan komentarnya serta dapat saling membalas komentar, yang lebih penting dapat memberikan contoh gerakan aktivitas fisik sehingga dapat ditiru oleh peserta didik dan dijadikan tugas keterampilan bagi peserta didik.