PERAN GANDA PENDIDIK DI MASA PANDEMI

PERAN GANDA PENDIDIK DI MASA PANDEMI

PERAN GANDA PENDIDIK DI MASA PANDEMI

Oleh: Hj. Siti Umamah LH,  S.Ag.

Siapapun tak pernah memprediksi tatanan dunia akan berubah drastic seperti yang sedang kita rasakan   saat ini . Kedatangan Corona Virus Disease 2019 ( C0vid- 19 ) yang   diumumkan WHO pada tanggal 11 April 2020  sebagai pandemic global  tentu saja    menyentuh setiap sector  di belahan bumi manapun sehingga setiap individu harus terlibat dalam sebuah “ Perjuangan”.

Pemerintah  Indonesia  telah  banyak  mengambil kebijakan agar virus tidak menyebar dan menelan banyak korban , berbagai cara ditempuh mulai dari  PSBB   ( Pembatasan Sosial Berskala Besar ),  3 M (memakai Masker, Menjaga jarak dan Mencuci tangan ) hingga memperketat  dengan harus menerapkan 5M 1 D ( Memakai Masker, Menjaga jarak, Menghindari Kerumunan, Mencuci tangan, Mengurangi Mobilitas dan Do’a),  PPKM ( Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat)  atau Work From Home. Semua kebijakan itu diberlakukan terutama di zona merah agar virus  itu tidak  menelan korban yang lebih  banyak , walaupun  pada kenyataan masih  ada dari sebagian masyarakat yang antara percaya dan tidak  sehingga bersikap acuh tak acuh  terhadap himbauan pemerintah dalam  menjalankan protocol kesehatan,  akhirnya musim “ Pagebluk” nyata di depan mata.

Dalam dunia pendidikan perjuangan melawan covid dilakukan pula oleh pemerintah dengan adanya kebijakan untuk melaksanakan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Pemerintah meminta untuk melaksanakan PJJ dengan alasan covid tidak menyebar di lingkungan pendidikan yang nyata sangat melibatkan banyak orang.

Pro dan kontra dengan harus dilaksanakannya PJJ datang dari berbagai pihak, terutama berkaitan dengan kesulitan- kesulitan turunannya  yang sudah bisa diprediksi ,   anak yang tidak mempunyai gawai, tidak mampu membeli  kuota, tidak ada akses internet atau tidak terlibatnya orang tua dalam pelaksanaan PJJ,  dan anggapan kebijakan  pembelajaran jarak jauh ( PJJ ) sebagai bentuk lain dari  “diskriminasi” baru pada dunia pendidikan.

Sedikit demi sedikit kesulitan- kesulitan dan keresahan- keresahan pada dunia pendidikan itu dapat diatasi walaupun belum bisa dikatakan sempurna, hal itu atas kerjasama pemerintah dan masyarakat. Kerja keras orang tua dan para pendidik telah bisa dirasakan, walaupun masih ada yang belum maksimal terutama dalam hal yang bersentuhan pada pembentukan karakter peserta didik.

Pandemic Covid- 19 yang menghadirkan banyak masalah di satu sisi tapi di sisi lain memberikan beberapa hikmah bagi dunia pendidikan, diantaranya :

  1. Pengajar sekaligus menjadi pembelajar; di masa sulit PJJ banyak yang menemukan inovasi- inovasi media/ metode pembelajaran (google class room, quiper, Edmodo, e- learning, kahoot dan lain-lain). Bagi para pendidik selain seorang pengajar   berusaha untuk belajar dari metode pembelajaran yang ditemukan agar bisa diaplikasikan dalam PJJ ( pembelajaran jarak jauh ).
  2. Berani keluar dari zona nyaman; dengan dituntutnya para pendidik melakukan pengajaran dengan mengoptimalkan teknologi mau- tidak mau guru harus membuka diri dengan perubahan- perubahan yang ada, beradaptasi dengan kebaruan.
  3. Memanfaatkan perangkat digital;  Perkembangan iptek semakin mendorong upaya – upaya dalam pembaharuan dalam pemanfaatan hasil- hasil teknologi dalam proses pembelajaran sehingga kemudian paradigm pendidikan kita harus mengacu kepada masa depan, artinya kurikulum harus mengacu pada persiapan generasi yang siap di era digital dua puluh tahun mendatang. Perangkat digital akan lebih menarik lagi karena punya kelebihan.
  4. Berkolaborasi dengan teman sejawat; hal luar biasa yang penulis rasakan disaat pandemi covid- 19 ini adalah  saling berbagi ilmu antar teman sejawat  bagaimana bisa menemukan solusi- solusi dalam hambatan – hambatan pembelajaran, best practice yang telah dilaksanaka dengan  mengikuti  webinar- webinar  pendidikan atau aktif di grup  GURU BERBAGI.

Hal yang paling digaris bawahi dalam pendidikan di era pandemi covid- 19 ini,dimana pemanfaatan teknologi digital sudah banyak dipakai,  guru harus tetap  lebih menarik, salah satunya dengan pendekatan persuasive yaitu jalan yang sangat halus dengan memberikan keteladanan.misalnya dalam hal kedisiplinan dan kejujuran sehingga timbul  kepercayaan dari peserta didik guru sebagai sosok yang digugu dan ditiru. Wallahu a’lam