Peran Orang Tua dalam Pmbelajaran Pada Masa Pandemi

Peran Orang Tua dalam Pmbelajaran Pada Masa Pandemi

Peran Orang Tua dalam Pmbelajaran Pada Masa Pandemi

Oleh: Dikdik Wahyudi Ekajati

Selama kurang lebih 2 tahun pandemi Covid-19 telah mengakibatkan terjadinya perubahan pada tatanan kehidupan di segala bidang. Terutama perubahan tatanan di bidang pendidikan yang mana ditutupnya madrasah-madrasah untuk mencegah lebih meluasnya penyebaran virus korona tersebut terhadap siswa siswi. Sehingga mengharuskan dan mewajibkan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan meskipun peserta didik berada di rumah atau ada yang menyebut pembelajaran secara online (daring). Madrasah mengubah strategi pembelajaran yang awalnya tatap muka menjadi pembelajaran tanpa tatap muka atau pembelajaran online (daring) dan juga pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pelaksanaan pembelajaran tanpa tatap muka dengan memanfaatkan teknologi media daring atau online. Sistem kegiatan belajar daring menggunakan fasilitas internet, seperti E-Learning, WhatsApp, Google Meet, Google Form dan jenis lainnya. Belajar dari rumah sesuai keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19, dan Surat Edaran Mendikbud Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah (Work from Home) dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19. Kebijakan ini memaksa guru dan murid untuk tetap bekerja dan belajar dari rumah.

Disini menunjukan bahwa peran orang tua dalam membantu anak dalam pembelajaran dimana orang tua harus siap menjadi seorang fasilitator, pendamping, guru atau pembimbing, motivator dan pengarah (director). Peran orang tua sebagai fasilitator bertanggung jawab menyediakan diri untuk terlibat dalam membantu belajar anak di rumah, mengembangkan keterampilan belajar yang baik. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis, buku, internet dan lain-lainnya. Orang tua berkewajiban memenuhi fasilitas belajar agar proses berjalan dengan lancar. Peran orang tua dalam mendampingi kesuksesan anak selama belajar di rumah menjadi sangat penting. WHO (2020) telah merilis berbagai panduan bagi orang tua dalam mendampingi anaknya selama pandemi ini, yang meliputi tips pengasuhan agar lebih positif dan konstuktif dalam mendampingi anak selama beraktivitas di rumah. Orang tua pada awalnya berperan dalam membimbing sikap serta keterampilan yang mendasar (Nurlaeni & Juniarti, 2017, Jurnal Pelita PAUD), namun perannya menjadi luas yaitu sebagai pendamping pendidikan akademik. Peran orang tua yang muncul selama pandemi Covid-19 adalah sebagai pembimbing, pendidik, penjaga, dan pengembang anak. Pandemi Covid-19 menuntut peran orang tua untuk aktif secara maksimal dalam pembelajaran anak. Peran orang tua dalam membantu anak belajar dari rumah di antaranya memastikan anak belajar daring dengan aman. Beri semangat anak untuk belajar secara daring, dan aktif berhubungan dengan guru di sekolah. Kini teknologi berkembang cepat. Orang tua juga harus memperhatikan akses yang dilakukan anak terhadap internet. Karena tak bisa dipungkiri perkembangan teknologi saat ini selain berdampak positif juga negatif terhadap perkembangan anak. Dalam pembelajaran daring, anak cenderung mudah bosan dan kehilangan semangat belajar. Untuk itu, orang tua orang tua berusaha menciptakan suasana nyaman saat anak mengikuti belajar dari rumah. Berikan ruang kepada anak untuk dapat fokus seperti mematikan televisi atau lainnya. Berikut peran orang tua yang tercermin selama masa pandemi Covid-19: pertama mendampingi anak dalam mengerjakan tugas sekolah. Peran orang tua selama masa belajar dari rumah ini lebih pada membantu mengerjakan tugas yang diberikan guru di sekolah kepada siswa. Kedua melakukan kegiatan bersama selama di rumah. Momen ini memberikan kesempatan bagi orang tua dan anak untuk mempererat ikatan (bonding) satu dengan lain. Sejalan dengan hal ini UNICEF (2020) mengungkapkan terdapat beberapa cara agar para orang tua dapat membantu proses pengasuhan di masa pandemi ini. Salah satunya membuat waktu yang berkualitas bersama anak. Ketiga menciptakan lingkungan yang nyaman untuk anak. Membuat suasana belajar yang menyenangkan selama di rumah, menumbuhkan budi pekerti, dan prestasi. Penting dilakukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak dan mempererat hubungan antara orang tua dan anak, serta memberikan dorongan agar anak percaya diri. Keempat menjalin komunikasi yang intens dengan anak. Menurut Murtiningsih (2013) komunikasi orang tua dan anak menjadi hal penting. Karena dengan begitu akan mempererat hubungan orang tua dan anak. Melalui komunikasi, orang tua akan dapat mengetahui keinginan anak serta orang tua dapat menyampaikan yang diinginkan atau harapan serta dukungan kepada anak.