Silaturahim BDK Bandung dan UIN SGD Bandung: Menjadi Nakhoda di Tengah Pandemi
  • 24 Juni 2020
  • 402x Dilihat
  • Berita

Silaturahim BDK Bandung dan UIN SGD Bandung: Menjadi Nakhoda di Tengah Pandemi

BDK Bandung, 24 Juni 2020. William Cohen pernah mempublikasikan pikiran-pikirannya tentang Kepemimpinan ala Medan Tempur. Menurutnya, kondisi pertempuran yang tidak selalu sesuai dengan strategi awal selalu memaksa setiap komandan, setiap jendral peperangan untuk selalu prima, siap dengan segala resiko, namun dengan komitmen memenangkan pertempuran.

Kondisi pertempuran yang memang penuh resiko, baik dari segi peta peperangan yang dinamis, logistik yang harus terjaga, mental prajurit yang selalu siaga adalah bagian dari tantangan bagi seorang pemimpin.

Apa yang diketengahkan Cohen ini mengingatkan pada kondisi pandemic covid-19 yang telah berdampak luas. Balai Diklat Keagamaan Bandung tidak terkecuali. Program-program pelatihan tersendat, Anggaran ikut dialihkan untuk penanganan covid-19 sebagaimana amanat pemerintah pusat.

Ditengah situasi yang masih bekum menentu ini, kepemimpinan di Balai Diklat Keagamaan Bandung mendapat batu penguji.

Sebagai bagian dari strategi nakhoda dalam situasi penuh resiko, koordinasi dan sinergitas ke dalam maupun ke luar termasuk ke lembaga-lembaga yang menjadi stake holders perlu dilakukan. Untuk itu pada Rabu, 24 Juni 2020, Kepala Balai Diklat Keagamaan Bandung didampingi Humas, berkunjung dalam rangka silaturahim dan koordinasi ke UIN Bandung.

Kunjungan ini diterima langsung oleh Rektor UIN Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si. Pertemuan yang berlangsung di ruang Rektor ini berlangsung santai dan penuh kekeluargaan. Dalam pertemuan yang berlangsung satu jam ini menghasilkan komitmen bersama bahwa BDK Bandung dan UIN Bandung senantiasa akan selalu sinergi dalam peningkatan kompetensi pegawai Kementerian Agama di Jawa Barat. Menurut Prof. Mahmud, memimpin lembaga pada dasarnya tidak selalu terlihat dan terasa nyaman, apalagi ditengah pandemi seperti sekarang. Maka kuncinya adalah ikhlas, shobar, istiqomah, ikhtiar dan tawakal.

Oleh-oleh lain dari pertemuan ini adalah ke depan, BDK Bandung dan UIN Bandung juga akan secara lebih serius saling mendukung dan memajukan keberadaan jurnal dengan OJS. UIN Bandung sejauh ini telah memiliki jurnal-jurnal yang terakreditasi Sinta 2. Maka, pengelolaan OJS di BDK Bandung layak berguru kepada teman-teman di UIN Bandung. [FN]