Strategi Interaktif Menciptakan Suasana Nyaman dan Menyenangkan Saat Pelatihan
  • BDK Bandung
  • 1 Oktober 2024
  • 18x Dilihat
  • Opini

Strategi Interaktif Menciptakan Suasana Nyaman dan Menyenangkan Saat Pelatihan

Bandung, 1 Oktober 2024 – Saat memasuki ruang pelatihan, suasana yang berbeda pun bisa langsung dirasakan. Bukan sekadar ruangan dengan barisan meja dan kursi, melainkan sebuah ruang kolaborasi yang penuh dengan warna, yang dimana para peserta kepala madrasah terlibat aktif dalam kegiatan belajar. Pelatihan ini dipandu oleh Euis Setiawati, seorang fasilitator yang menggunakan pendekatan interaktif untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih relevan dan juga menyenangkan bagi orang dewasa.

Dalam pelatihan ini, Euis tidak hanya berperan sebagai pemberi materi. Ia menggunakan strategi yang interaktif untuk melibatkan peserta secara langsung dalam proses pembelajarannya. Setiap peserta dikelompokkan untuk menyelesaikan tugas yang menantang kemampuan analitis sekaligus kreativitas mereka. Peserta diminta untuk menghias hasil kerja mereka dengan kertas berwarna, menambahkan sentuhan personal dalam tugas yang biasanya hanya bersifat teoretis.

Pendekatan ini tentunya bukan hanya sekadar variasi saja dalam pembelajaran, melainkan sebuah strategi yang dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan dalam proses pembelajaran orang dewasa. Dalam pembelajaran orang dewasa, dikenal bahwa keterlibatan langsung, pengalaman praktis, dan suasana yang nyaman adalah sebuah kunci dalam keberhasilan. "Kami tidak hanya belajar teori, tapi juga langsung mempraktikkannya dalam cara yang kreatif," ungkap salah satu peserta.

Euis juga menggunakan strategi mendampingi setiap kelompok secara langsung. Dengan memberikan bimbingan secara personal, ia ingin memastikan bahwa setiap peserta merasa didukung dan tidak ragu untuk menyampaikan ide-ide mereka. Pendekatan ini akan menurunkan tingkat stres para peserta dan meningkatkan rasa partisipasi mereka, yang secara signifikan berpengaruh dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif.

Adanya fasilitas pendukung, seperti ruangan yang nyaman serta adanya tempat untuk mengisi daya laptop serta handphone, hal ini tentunya akan memperkuat suasana positif dalam pelatihan ini. Lingkungan fisik yang mendukung turut berperan penting dalam kesuksesan pelatihan, di mana peserta bisa fokus sepenuhnya pada materi tanpa merasa terganggu.

Metode interaktif yang diterapkan oleh Euis Setiawati telah memberikan inspirasi baru bagi para kepala madrasah dalam memimpin. Dengan strategi yang memungkinkan peserta untuk ikut terlibat aktif dan belajar melalui pengalaman langsung, pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang dalam mempersiapkan kepala madrasah yang lebih inovatif dalam mengelola institusi pendidikan mereka. [Lingga Al-Ghifari Hidayat]