Telisik 12: Informasi - Sumberdaya Utama Nakhoda Biduk Peradaban
  • 4 April 2022
  • 166x Dilihat
  • Telisik

Telisik 12: Informasi - Sumberdaya Utama Nakhoda Biduk Peradaban

Abad ke-15 Jepang sedang dalam proses menuju kesatuan kekuasaan politik dan militer. Para gubernur wilayah, kala itu, saling berlomba untuk memperluas pengaruhnya. Salahsatu yang dikenal memiliki cita-cita besar adalah Oda Nobunaga dari Owari. Gubernur ini memiliki prajurit samurai yang luar biasa, yang kelak namanya sejajar dengannya bahkan berhasil mempersatukan Jepang, Hideyoshi!  Banyak strategi politik dan peperangan yang dilakukan para penguasa lokal ini. Ada yang menjalin persekutuan melalui perkawinan, atau bahkan penyanderaan. Hideyoshi melakukan lebih. Dia sebelum mengirim tentaranya untuk menguasai wilayah lawan, lebih dahulu mengirimkan tim kecil. Tim ini bekerja secara rahasia memainkan informasi dan meniupkan desas desus yang mempengaruhi pikiran lawan. Hideyoshi memang dikenal sebagai Jendral yang licin dan mahir memainkan strategi jitu dengan masuk kepada alam pikir dan psikologi lawannya. Banyak pertempuran dia menangkan hampir dengan tidak mengerahkan pasukan banyak, melainkan dari kemampuannya dalam mengolah informasi  dan memilih strategi yang tepat untuk menundukkan lawan.

Shwab (2016) menyatakan kita sedang berada dalam fase ke-4 dalam gerak peradaban umat manusia, yakni era internet. Kita bahkan sedang beranjak menuju fase berikutnya, nano technology. Dunia semakin sempit seakan terlipat. Banyak kebudayaan baru tercipta efek dari teknologi informasi yang terus berkembang. Namun demikian apakah kita semua sudah menjadi pemilik atau bahkan masih sebagai pengekor? Bisa jadi bahkan kita masih gagap dalam memperlakukan teknologi ini. Kita memiliki alatnya tapi dengan cara pandang konvensional. Pekerjaan-pekerjaan yang seharusnya semakin mudah dan selesai dengan cepat berbantu teknologi malah menjadi terkesan sulit. Banyak aplikasi gagal digunakan bukan karena aplikasinya yang ketinggalan,melainkan cara berpikir dan bertindak kita yang belum berubah. Tantangan gila dengan kemajuan teknologi ini adalah semakin berkurangnya peran manusia untuk sektor tertentu karena digantikan mesin. Jika pikiran jadul yang bekerja, maka teknologi  bukan menjadi sahabat atau mitra melainkan menjadi lawan. Dapat dipastikan mereka yang enggan menyesuaikan diri dengan perubahan teknologi dan mengabaiikan cepatnya arus informasi yang bergerak maka dirinya akan jauh tertinggal dalam sudut peradaban.

Kita mungkin pernah mendengar, kuasai prajurit maka  kamu akan menguasai sebuah kota atau bahkan Negara. Tetapi tampaknya itu belum cukup. Untuk jangka lama, kuasilah informasi, maka kamu akan memimpin dunia. Kini kita masuk ke era informasi ini. Informasi telah menjadi sumberaya utama dunia.  Menguasai informasi dengan segenap teknologinya sama dengan menguasai dunia. Kita mungkin tidak menduduki jabatan pemimpin misalnya, namun semua kebijakan politik dunia ada dalam pengetahuan dan kekuasaan mereka yang memiliki teknologi informasi. Dengan demikian, menjadi beralasan bahwa salahsatu kompetensi abad 21 ini adalah melek dengan teknologi informasi. Kemampuan di bidang ini akan menghantarkan seseorang bahkan sebuah bangsa untuk tampil kedepan menjadi Negara maju dan modern. Menguasai teknologi informasi sama dengan mengendalikan arus informasi. Menguasai informasi berarti memimpin peradaban.