Telisik 21: Learning Organization Suatu Keniscayaan
Learning Organization Suatu Keniscayaan
Oleh: Sodikin, S.E., M.M.
Pengembangan diri dan peningkatan kompetensi merupakan keniscayaan bagi seorang pegawai pada suatu instansi atau organisasi. Semakin lama seseorang bekerja pada bidangnya semakin banyak ilmu yang didapatkan dan semakin kaya dengan pengalaman. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan apabila pimpinan selalu memberikan kepercayaan lebih padanya karena ia dianggap expert pada bidangnya. Pada sisi yang lain, rotasi dan mutasi pegawai pun merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindarkan. Apa jadinya bila si expert tersebut meninggalkan meja kerjaannya, sementara keahlian tersebut melekat pada dirinya?
Pada saat mutasi atau rotasi pegawai dilakukan biasanya terjadi turbulensi dalam organisasi atau institusi. Pegawai baru yang datang menggantikan pegawai lama belum tentu langsung bisa beradaptasi dengan pekerjaan barunya. Apalagi pekerjaan baru tersebut memerlukan keahlian khusus. Pada saat seperti itu organisasi harus belajar. Organisasi perlu mengimplementasikan Learning organization dimana para pegawai sebagai element leaners atau pemelajar dituntut untuk senantiasa mendokumentasikan keahliannya dalam bekerja dengan jiwa berbagi yang senantiasa hadir agar berguna bagi organisasinya.
Untuk mengimplementasikan learning organization bukanlah hal yang mudah, namun bukan pula hal yang sulit. Kesadaran pegawai dan jiwa berbagi akan tumbuh secara alamiah dikala ada kenyamanan dalam dirinya. Ada motivasi yang terus terpelihara meskipun energi tertumpah di atas meja. Kenyamanan dan motivasi akan terus tumbuh apabila suasana kerja mendukungnya. Disinilah peran utama seorang pemimpin diperlukan. Pemimipin bisa “hadir” meskipun secara fisik tidak berada di tempat kerja. Pemimpin hadir tidak hanya sebagai manajer atau kepala atau bahkan atasan dengan telunjuk yang mengacung. Tapi pemimpin pun perlu hadir sebagai mentor dan choach yang mampu mendampingi para bawahannya tumbuh berkembang sebagai leaners dalam oraganisasinya. Kini saatnya dengan kesadaran bersama jadikan institusi kita sebagai organisasi pemelajar. Lebih baik menatap ke depan daripada melihat luka di belakang.