Telisik 25: TUJUH POE ATIKAN: MODEL PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS TEMA

Telisik 25: TUJUH POE ATIKAN: MODEL PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS TEMA

TUJUH POE ATIKAN: MODEL PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS TEMA
Oleh: Dr. H. Firdos Mujahidin, M.Ag.

 

Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang sangat dibutuhkan oleh anak bangsa saat ini, agar generasi emas yang diidamkan dapat mulus terwujud. Berbagai ragam inovasi digagas secara cerdas oleh berbagai kalangan dalam mempertegas pendidikan karakter, tak terkecuali oleh para pejabat daerah yang berlomba untuk menjadikan daerahnya sebagai model pendidikan karakter di Nusantara bahkan Dunia. Kabupaten Purwakarta salah satunya mempertegas model pendidikan karakter di daerahnya yang dikenal dengan istilah "Tujuh Poe Atikan", sebagaimana termaktub dalam Peraturan Bupati Purwakarta Nomor 69 Tahun 2015.

Tujuh Poe Atikan dapat diartikan sebagai pendidikan selama tujuh hari (sepekan) yang dijalani siswa, baik di sekolah maupun di rumah. Selama sepekan, Pemerintah Kabupaten Purwakarta menerapkan unsur tematik dan jadi falsafah dalam setiap pembelajaran di sekolah dan diintegrasikan dengan kegiatan di rumah. Nilai karakter berbasis hari tersebut adalah Senen Ajeg Nusantara, yaitu Hari Senin untuk menanamkan karakter nasionalisme peserta didik. Hari Selasa, Salasa Mapag Buana, yaitu membiasakan anak berwawasan dunia dan siap menjadi warga dunia. Hari Rabu, Rebo Maneuh di Sunda, yaitu mempertahankan budaya lokal sekaligus memperkuat jati diri suku dan bangsa. Hari Kamis, Kemis Nyanding Wawangi, yaitu berbuat hal yang bermanfaat buat diri dan lingkungannya didasari dengan kreativitas dan berbagai kebaikan dengan sesama. Hari Jum'at, yaitu Jumaah.

Nyucikeun Diri. Artinya setiap hari Jum'at dibiasakan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dengan pembiasaan kegiatan keagamaan yang lebih dibandingkan dengan hari lainnya. Dan Hari Sabtu-Minggu, yaitu Saptu-Minggu Betah di Imah. Artinya mereka menikmati kebersamaan dengan keluarga, menyadari pentingnya keluarga dan memberikan kontribusi untuk keluarga seperti membantu pekerjaan orang tua di rumah, beraktivitas di rumah dengan bahagia, dan lainnya.

Tujuh Poe Atikan dapat dijadikan inspirasi dalam mengimplementasikan pendidikan karakter, agar generasi masa depan menjadi generasi yang mempunyai daya saing dan daya sanding dalam perhelatan dunia tanpa melupakan budaya suku dan bangsanya. Kebijakan pemerintah dengan Pendidikan Merdeka dan Profil Pelajar Pancasila dijadikan energi untuk mengoptimalkan pendidikan karakter dengan ragam program dan aneka kegiatan yang menarik dan inspiratif.