Tetap Bersyukur di Masa Pandemi
Tetap Bersyukur di Masa Pandemi
Oleh: Titin Kustini, S.Pd.
Masa pandemi yang sudah hampir menjelang dua tahun belum ada tanda-tanda akan berakhir, PPKM terus diperpanjang dan terus diperpanjang entah sampai kapan. Pendidikan yang dilaksanakan secara online pun terus diperpanjang. Pembelajaran tidak bisa hanya melibatkan guru saja, tetapi orang tua di rumah pun harus ambil bagian dan berperan penting dalam keberlangsungan pembelajaran yang diprogramkan sekolah. Karena guru dan peserta didik tidak bisa bertatap muka langsung, tapi peserta didik belajar dari rumah ( BDR ). Sehingga orangtualah yang menjadi pendamping anak ketika belajar terutama untuk kelas bawah (kelas 1-2.) Seorang guru dipaksa harus bisa menggunakan IT ( Information Technologi) dengan segala aplikasinya sebagai media untuk menyampaikan pembelajaran, begitu juga siswa. HP dan laptop menjadi syarat utama sebagai alat dalam pembelajaran. HP dan lapotop menjadi kebutuhan pokok dalam pembelajaran.
Allah menghadirkan pandemi ini tentu bukan tanpa alasan. Karena tidak ada sesuatu yang Allah ciptakan dengan sia-sia. Seperti firman -Nya dalam Al Quran Surat Al-Imran “.... Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia....” Penggalan (QS. Ali Imran :191). Allah mempunyai tujuan terbaik bagi hambanya. Yakinlah apa yang Allah hadirkan dihadapan kita itu yang terbaik bagi kita. Mari kita melihat sisi positif dari pandemi ini, tentu banyak hal yang akan menjadi pelajaran bagi kita.
Disadari atau tidak, dengan berlangsungnya pembelajaran secara online, pendidik banyak belajar. Belajar menggunakan IT, yang tadinya tidak terbiasa menggunakan internet dalam pembalajaran sekarang harus bisa bahkan harus terbiasa. Belajar bagaimana berkomunikasi yang baik dengan peserta didik, agar peserta didik memahami apa yang kita sampaikan. Bagaimana berkomunikasi yang baik dengan orang tua, ketika menyampaikan tugas belajar bagi anaknya. Bagaimana cara menyampaikan pesan kepada orang tua, agar orang tua mau bekerja sama dengan pihak sekolah dan menyadari bahwa pendidikan bukan tanggung jawab sekolah saja tapi tanggung jawab orang tua. Karena dengan komunikasi yang baik akan terjalin hubungan yang harmonis antara pendidik dengan anak didik, dan juga orang tua. Melalui pandemi ini, Allah memberi kesempatan kepada pendidik untuk belajar dan terus belajar.
Selain itu pendidik juga harus belajar untuk sabar, karena sabar adalah obat yang paling ampuh dari Allah SWT. Seperti firman Allah dalam Al- Quran Surat Al-Baqarah “ Hai orang-orang yang beriman! mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan salat. Sesungguhnya Allah beserta orang –orang yang sabar.” (QS. Al-baqarah : 153). Dalam ayat lain Allah berfirman “ Mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan salat....” Penggalan (QS. Al-baqarah: 45). Sabar memang tidak semudah mengucapkannya. Tapi itulah cara terbaik dari Allah untuk dapat menyelesaikan semua masalah. Pendidik harus belajar sabar menghadapi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam belajar. Sabar menghadapi keluhan-keluhan dari orang tua karena kesulitan dalam mendampingi anaknya belajar. Belajar sabar memahami kondisi orang tua yang sibuk dengan pekerjaan. Sabar dalam bekerjasama dengan orang tua ketika ada perbedaan pendapat. Semua ini tidaklah mudah, tapi subhnallah Inilah cara Allah mendidik dan melatih kesabaran pendidik.
Bagi orang tua, banyak hal yang bisa dilakukan dan menjadi pelajaran berharga dengan adanya pandemi ini. Orang tua mempunyai kesempatan untuk lebih sering bertemu dengan putra -putrinya. Menjalin komunikasi yang baik dengan anggota keluarga, berkumpul, membuat agenda untuk melaksanakan kegiatan bersama, mulai dari salat berjamah, tadarus bersama, olahraga bersama, memasak bersama, berkebun bersama, dan banyak lagi kegiatan yang bisa dilakukan bersama. Sehingga lebih banyak waktu untuk mengenal karakter putra - putrinya. Tidak menutup kemungkinan orang tua menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam mendidik dan mengajar putra putrinya karena ingin memberikan yang terbaik untuk putra-putrinya . Leluasa untuk menanamkan karakter yang diharapkan. Karena karakter tidak bisa hanya diajarkan tapi harus diberi contoh dan dilatihkan secara terus menerus. Sekaranglah kesempatan orang tua untuk mendidik putra -putrinya. Sehingga terlahirlah generasi yang basthothan fil ilmi wal jismi yaitu mempunyai kelebihan ilmu dan fisik , (QS. Al-Baqarah :247). Dalam Al-Quran Surat An-nisa Allah berfirman yang artinya “ Hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka dan khawatir terhadap kesejahteraannya. Oleh sebab itu handaklah mereka bertakwa kepada Allah dan berbicara dengan tutur kata yang benar. “ QS An-Nisa: 9). Tidak sedikit anak-anak yang berprestasi ditangan orang tua yang hebat dengan mengembangkan bakat dan minatnya. Semoga kita bisa membekali mereka bagaimana menghadapi kehidupan masa yang akan datang, baik kehidupan dunia maupun akhirat.
Subhanallah ternyata banyak sekali kebaikan yang bisa kita ambil dengan adanya pandemi ini. Dengan pandemi ini bukan saja anak –anak yang harus dididik, tapi kita semua dididik oleh Allah untuk jadi yang terbaik. Maka nikmatillah pandemi ini dengan tetap bersyukur kepada Allah. Saya teringat ucapan orang yang saya hormati, beliau mengatakan “ Apapun yang Allah berikan kepada kita, syukurilah karena itu adalah kasih sayang Allah kepada kita.” Semoga kita menjadi orang-orang yang selalu bersyukur.
Wallohu alam bishowab