Wabah Pandemi itu Pelajaran Buat Kami

Wabah Pandemi itu Pelajaran Buat Kami

“Wabah Pandemi itu Pelajaran Buat Kami”

Waktu menunjukkan pukul 07.00 .Bel sekolah berbunyi, siswa dan siswi berbaju putih dengan rok dan celana panjang warna biru  berlarian menuju halaman sekolah.Sebelumnya siswa dan siswi dari pengurus OSIS khususnya bidang keagamaan menggelar karpet di halaman depan.Masing – masing siswa mengambil Al-Qur’an yang sudah di sediakan dan mereka duduk dengan tertib sambil membaca  Al-Qur’an  mengikuti beberapa siswa yang fasih dan ditunjuk untuk memimpin membacanyan di depan. Mereka dengan tertibnya mengikuti kegiatan dan acara pengajian itu  selalu di akhiri dengan pembacaan sholawat dan di tutup dengan do’a,  setiap pagi seminggu tiga kali sebelum jam pertama dimulai, walaupun ada beberapa siswa yang datang terlambat sehingga tidak mengikuti secara penuh tetapi bersyukurlah mereka masih mau untuk berangkat ke sekolah.

Setelah kegiatan itu selesai, siswa berhamburan menuju ke kelasnya masing-masing untuk mengikuti kegiatan belajar selanjutnya dengan semangat yang mereka punya. Bel sekolah kembali berbunyi menunjukkan waktu istirahat telah tiba.Suara riuh rendah siswa dan siswi yang sudah ingin mengisi perutnya bergegas menuju kantin sekolah, mereka berebut jajanan yang sudah  berjejer di kantin sekolah dan para pedagang sudah siap melayani mereka dengan senyuman.Saat itulah saya melihat mereka dengan teman-teman nya bisa bercengkrama, berbagi cerita dengan candaan khas anak-anak ABG.Sekolah tiap hari ramai dengan keceriaan kalian, sampai akhirnya kalian semua kembali ke rumah masing-masing setelah hampir seharian kalian berada di sekolah untuk menuntut ilmu.

Cerita di atas adalah sekelumit kegiatan sehari-hari di sekolah sebelum masa pandemi covid 19 itu datang dan sekarang virus Corona menjadi momok yang sangat menakutkan bagi seluruh masyarakat baik di Indonesia maupun di dunia.

Awal Maret 2020 akhirnya virus itu masuk ke Indonesia. Awal terjangkit nya di tahun 2019 Virus itu bernama Corona, yang konon katanya virus itu berasal dari Wuhan negeri Cina.Begitu heboh berita pertama kali seorang terjangkit virus Corona yang berasal dari Kota Depok seorang wanita guru dansa yang tertular saat menari pada sebuah acara.

Itulah awal mula sebuah kehidupan baru dimulai. Dulu semua orang bisa hidup dengan normal , bisa bebas berinteraksi dengan siapapun.Namun semenjak kedatangan virus Corona yaitu sesuatu yang tidak terlihat tapi memang ada dan menular kalau kita berinteraksi langsung dengan orang yang terpapar virus ini .

Sudah hampir dua tahun kegiatan belajar mengajar  di sekolah tidak dilaksanakan dengan tatap muka, karena kalau kegiatan itu dilaksanakan resiko tertular dan terjangkit penyakit virus Corona akan semakin besar, karena klaster sekolah itu sangat rawan penularan karena  mereka  anak-anak bangsa akan terancam kematian yang tinggi jika dipaksakan sekolah itu di buka dan kegiatan belajar dilaksanakan dengan tatap muka. Sehingga pemerintah baik pusat maupun daerah semuanya menunda dan tidak memperbolehkan pembelajaran secara tatap muka. Sampai sekarang pun sekolah masih melaksanakan kegiatan belajar secara daring atau dalam jaringan.

Pandemi ini diluar perkiraan kita semua, awalnya  tidak pernah terbayangkan kalau semua akan mengalami masa-masa sulit dimana dulu kita bisa bebas beraktivitas apapun di luar tetapi pada saat pandemi kita  harus berada di dalam rumah , aktifitas dilakukan di dalam rumah.Sungguh saat itu yang kita rasakan adalah kita bisa bersantai sambil mengerjakan tugas  dirumah selama berbulan-bulan, dan termasuk dalam kegiatan belajar pun dilakukan di dalam rumah.

Pendidikan di masa pandemi dengan menggunakan daring sebelumnya tidak pernah terpikirkan bahkan terlintas sedikitpun. Terbiasa dengan pembelajaran tatap muka yaitu  guru dan siswa selalu bertemu dan berinteraksi dalam satu kelas.Hal ini akan terjalin secara emosional ikatan yang kuat antara guru dan siswa dengan konsep  keteladanan seorang guru karena siswa dapat melihat langsung apa yang di ajarkan dan dicontohkan langsung  oleh gurunya.

Di masa pandemi covid 19 ini yaitu pembelajaran di lakukan dalam jaringan wifi baik siswa  maupun guru  dalam berinteraksi pembelajaran melalui aplikasi yang ada di HP android ataupun lap top.Diantaranya di sekolah Kami menggunakan aplikasi e learning dan Google classroom dalam memberikan materi dan tugasnya.Dan untuk berkomunikasi guru dan siswa kita menggunakan WhatsApp atau WA grup  kelas. Penggunaan video pembelajaran yang di buat oleh guru melalui YouTube nya  juga cara yang dilakukan oleh guru dalam melayani siswanya di masa pandemi ini.Bahkan kami juga melakukan home visit ke rumah siswa yang tidak aktif belajar untuk mengetahui alasan mereka tidak mengikuti kegiatan belajar secara daring.

Banyak sekali kendala yg kita hadapi baik oleh guru maupun siswa. Diantara kendala yang dihadapi guru yaitu kita tidak bisa memantau siswa yang tidak  mengikuti KBM daring , kurang efektif dalam menyampaikan materi pembelajaran karena tidak mengetahui sejauh mana mereka memahami materi yang kita sampaikan. Adapun kendala yang di hadapi siswa yaitu ada beberapa siswa  dan orang tuanya  tidak memiliki HP android apalagi laptop, karena kondisi ekonomi yang sangat memprihatinkan apalagi di sekolah kami yang ekonomi keluarga nya tingkat menengah ke bawah. Kendala yang lainnya siswa tidak bisa membeli kuota internet karena untuk makan sehari-hari saja mereka memiliki kesulitan apalagi untuk membeli kuota, ada bantuan kuota pemerintah tapi tidak terjangkau untuk semua siswa.

Siswa kurang memahami IT sehingga mereka kesulitan untuk mengirimkan tugas yang diberikan oleh gurunya sehingga mereka telat untuk menyerahkan tugasnya dan masih banyak lagi kendala yang dihadapi baik oleh guru maupun siswa.

Hikmah yang bisa kita ambil dari kejadian wabah virus Corona ini yaitu

  1. Kita semua lebih punya banyak waktu untuk beribadah serta mendekatkan diri kepada Allah dan banyak berdo’a dan bersholawat agar wabah ini segera berakhir.
  2. Kita bisa mengambil pelajaran dari pandemi ini untuk lebih menjaga protokol kesehatan, dengan selalu mempraktekkan 5 M yaitu Memakai masker, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, Mencuci tangan, Mengurangi mobilitas.
  3. Kita jadi lebih peduli terhadap sesama , punya sikap  Empati kepada orang yang  tidak mampu di sekitar kita.
  4. Guru dan siswa Lebih banyak belajar menggunakan IT sehingga tidak tertinggal pengetahuan tentang belajar secara daring atau on line
  5. Kita lebih menghargai waktu karena sebelum wabah ini terjadi kita selalu terlena dengan Kesibukan kita sehingga banyak waktu yang kita gunakan diluar rumah, tetapi dengan pandemi ini kita banyak waktu dengan keluarga, bercengkrama dengan anak-anak kita dan punya waktu untuk mendampingi  anak-anak belajar secara on line dirumah.

Masih banyak sekali hikmah yang kita dapatkan dari kejadian wabah covid 19 ini, tetapi penulis hanya menyampaikan sedikit hikmah saja karena hanya itu yang bisa di tulis, dengan harapan  tulisan ini bisa dibaca dan di terima oleh rekan-rekan semuanya.

Terakhir doa’ yang selalu kita panjatkan tidak henti-hentinya

“Ya Allah yang maha Rahman dan maha Rahim sudahi wabah virus Corona ini di negeri kami dan di seluruh dunia agar kami bisa beraktivitas kembali seperti biasa, dan agar kami sebagai guru bisa mendidik generasi penerus bangsa secara langsung dengan setulus hati kami dan kasih sayang yang kami punya , kami sudah kangen bertemu dengan anak didik kami, sudah begitu banyak korban yang meninggal karena virus ini segera pulih negeriku tercinta aamiin ya Mujibassailin.”

Terima kasih sudah membaca tulisanku

Penulis

Rofi’ah,S.Pd.I.

Guru PAI SMPN 14 Kota Cirebon